P Penelitian dilakukan di PT. Indocement Tunggal Prakarsa.Tbk yangberlokasi di desa Kedung bunder Cirebon. Dalam memproduksi bahan bakusemen, batu gamping yang di gunakan untuk pembuatan semen kadar CaOminimalnya 46% sedangkan litologi batu gamping yang terdapat di lokasiIndocement jarak antara batu gamping dan clay berdekatan. Hal ini menyebabkanmaterial yang ditambang memiliki kadar CaO lebih rendah dari 46% sehinggatidak dapat digunakan untuk proses pembuatan semen. Metode yang digunakandalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan dan kajian, denganmengkaji peningkatan kadar limestone dengan sistem SLS dan efektivitasblending. Subgrade Limestone Screening (SLS) merupakan sebuah sistempeningkatan kadar bahan galian dengan melakukan pengayakan untukmemisahkan limestone dan clay. Dengan adanya SLS diharapkan limestone yangsebelumnya tidak dapat digunakan dapat menjadi bahan baku semen. SLSterdiri dari dua buah screen yaitu drum screen dan double deck vibratingscreen. Produk dibagi menjadi empat, dikarenakan hanya produk pada ukuran+200 mm yang memenuhi standard maka recovery yang didapat 53% (targetrecovery 50%). Target pengumpanan 600 ton/jam belum memenuhi dikarenakankontinuitas suplai umpan kurang terjaga, kontinuitas suplai umpan dapatdilakukan dengan cara menggunakan kombinasi alat muat dan alat angkut yangtepat yaitu 3 unit excvator dan 13 unit dump truck. Dengan diterapkanya sistemblending produk yang dihasilkan meningkat dari 318 ton/jam menjadi 440,8ton/jam, karena produk yang dibutuhkan unutk umpan crusher 300 ton/jam makatarget pengumpanan SLS juga bisa diturunkan dari 600 ton/jam menjadi 408,83ton/jam dan kebutuhan alat gali dan alat muat dapat diturunkan menjadi 2 unitexcavator dan 9 unit dump truck.