Perencanaan dan optimalisasi sumur waterflooding pada lapangan "mv" menggunakan software simulasi reservoir
L Lapangan MV merupakan salah satu struktur penghasil minyak dan gas bumi yang terletak di Daerah Tingkat II Kabupaten Bekasi Provinsi Jawa Barat. Lapangan ini mulai berproduksi sejak Oktober 1999 dengan laju alir awal sebesar 718,60 bbl/day, water cut 0,25% dengan 1 sumur produksi pada saat awal produksi, yaitu sumur MV-01. Dari data yang diperoleh, produksi terakhir di lapangan MV adalah sebesar 2.332,28 Bbl/day dan water cut sebesar 89,82% dengan 44 sumurproduksi, pada Februari 2014. Pada tugas akhir ini dilakukan perencanaan untuk meningkatkan produksi lapangan MV dengan cara diaplikasikannya metoda secondary recovery, yaitu dengan cara penginjeksian air ke kolom minyak atau disebut juga sebagai waterflood. Diharapkan dengan simulasi reservoir hasil pemodelan yang dibuat mampu menambah kumulatif produksi, memperpanjang life span/umur lapangan, menambah reserve/recovery factor, menentukan pola injeksi air yang palingoptimal, serta optimasi rate injeksi air yang dapat diaplikasikan pada reservoirLapangan MV. Perencanaan prediksi pengembangan ini didasarkan oleh masih tingginya isi awal minyak (OOIP) yang dimiliki oleh Lapangan MV yaitu sebesar 193,69 MMSTB, kecilnya recovery factor, dan belum diaplikasikannya secondaryrecovery pada Lapangan MV. Model simulasi ini memiliki ukuran sebesar 96 x 192x 45 dengan jumlah total grid sebanyak 829.440 grid. Dalam pengerjaan tugas akhirPerencanaan dan optimalisasi sumur waterfl ooding pada lapangan "mv" menggunakan software simulasi reservoir Melvern Abhinaya ini, digunakan software black oil simulator (IMEX) yang merupakan satu kesatuandari Computer Modelling Group. Perencanaan pola injeksi yang dilakukan terhadap lapangan MV dibagi menjadi 5 skenario. Kelima skenario ini mulai dijalankan dari tahun 2017 awal sampai pada tahun 2035 akhir, yang terdiri dari Skenario I (Base Case), Skenario II (Peripheral), Skenario III (Inverted 5 Spot), Skenario IV (Inverted 9 Spot), Skenario V (Variasi). Dari kelima skenario tersebut, recovery factor yang diperoleh oleh Skenario I adalah sebesar 23,07 %. Untuk Skenario II, rate injeksi yangdiaplikasikan ada sebanyak 10 macam mulai dari 25 bbl/day sampai dengan 3.000bbl/day. Recovery factor yang diperoleh oleh Skenario II secara berturut-turut mulaidari rate terendah ke tertinggi adalah 31,95 %; 32,32 %; 32,97 %; 34,82 %; 35,54%; 34,32 %; 33,85 %; 33,66 %; 33,57 %; dan 33,53 %. Untuk Skenario III, SkenarioIV, dan Skenario V, recovery factor yang diperoleh adalah sebesar 31,78 %; 37,35%, dan 39,96 %. Dari kelima macam skenario waterflood yang diaplikasikan pada Lapangan MV ini, skenario terbaik yang dinilai berdasarkan running simulasi dan keteknikan adalah Skenario V (Variasi), tanpa melihat unsur keekonomiannya.
M MV Field is one of the structures that produces oil and gas which is locatedin District Area II Bekasi, West Java Province. The field started to produce sinceOctober 1999 with an initial flow rate of 718,60 bbl / day, 0,25% water cut with 1production well at the beginning of production, the MV-01 wells. From the dataobtained, the last recorded production in the MV Field was 2332,28 bbl/day and89,82% water cut with a further 44 production wells, in February 2014.In this final project, secondary recovery method to increase MV Fieldproduction will be applied, injecting water into oil zone or also known aswaterflood. It is expected that model which is made by reservoir simulation toincrease cumulative production, extend the life span/life of field, addingreserve/recovery factor, determines the most optimal pattern of water injection andwater injection rate optimization that can be applied to the reservoir MV Fields.This planning of development prediction is based on high original oil inplace (OOIP) owned by MV Fields which is 193,69 MMSTB, low recovery factor,and waterflood is not implemented in MV Field yet. The model has 96 x 192 x 45in size with a total grid 829.440 grid. This final project uses black oil simulatorsoftware (IMEX) which is a unit of Computer Modelling Group. Planning of injection patterns which is performed on the MV Field is divided into five scenarios. The scenarios are set from early 2017 to late 2035, which consists of Scenario I (Base Case), Scenario II (Peripheral), Scenario III (Inverted 5 Spot), Scenario IV (Inverted 9 Spot), Scenario V (Variation). In these scenarios, the recovery factor obtained by Scenario I is equal to 23,07%. For Scenario II, 10 injection rate were applied on Field MV, ranging from 25 bbl/day up to 3000 bbl/day. Recovery factor obtained by Scenario II in a row starting from the lowest rate to the highest rate was 31,95 %; 32,32 %; 32,97 %; 34,82 %; 35,54 %; 34,32 %; 33,85 %; 33,66 %; 33,57 %; and 33,53 %. For Scenario III, Scenario IV, and Scenario V, recovery factors obtained are 31,78 %; 37,35 %, and 39,96 %. Of the five kinds of waterflood scenario that applied to the MV field, the best scenario which is assessed by running the simulation and engineering isScenario V (Variation), regardless of their economic elements.