K Konversi citra warna ke citra grayscale merupakan proses yang sering digunakan pada pengolahan citra untuk tujuan artistik, reproduksi perangkat monokrom, atau untuk pengolahan pada tahap selanjutnya. Hilangnya beberapa informasi penting tidak dapat dihindari saat melakukan proses konversi citra warna ke citra grayscale sehingga diperlukan peningkatan kualitas citra untuk menonjolkan beberapa aspek informasi yang terkandung dalam citra tersebut. Metode laplacian pyramid merupakan salah satu telmik fusi citra yang dapat digunakan untuk memperbaiki citra agar mendapatkan hasil citra grayscale dengan kualitas informasi yang lebih baik. Dalam pengerjaan tugas akhir ini akan dibahas mengenai konversi citra warna ke citra grayscale dengan menggunakan metode laplacian pyramid. Proses yang terjadi dalam aplikasi ini meliputi beberapa proses penting, tahap pertama adalah melakukan noinalisasi citra masukan RGB dan melakukan proses perhitungan dengan menggunalcan komponen yang terdapat pada CIEL *c *h untuk mendapatkan citra H-K Effect, sglgra didapatkan 4 layer sebagai citra masukan yaitu layer red, green, blue, dan H-K effect. Tahap kedua adalah melakukan proses laplacian pyramid dan kemudian melakukan unsharp masking pada tiap¬tiap layer RGB dan H-K effect sebanyak 4 level. Tahap terakhir adalah menggabungkan hasil proses laplacian pyramid dan unsharp masking pads tiap¬tiap layer ROB dan H-K effect dan kemudian melakukan rekonstruksi citra. Dan beberapa sampel citra yang dilakukan uji coba, hasil citra grayscale pada metode laplacian pyramid memiliki kualitas informasi yang lebih baik dan hernial= karena menghasilkan citra yang warnanya lebih terang dan telcstur citranya juga terlihat lebih tajam dan menonjol.