Analisis gaya gempa pada struktur bangunan bertingkat dengan lantai basement berdasarkan peraturan SNI 1726:2012 dan draft konsensus Tabg Jakarta 2015
P Pada metode analisis struktur konvensional, analisis struktur basement dan struktur atas dilakukan secara terpisah. Beban gempa dianggap hanya bekerja pada struktur atas, sedangkan basement dianggap hanya menanggung beban akibat gravitasi. Tentunya dalam pemodelan konvensional tersebut, interaksi antara struktur basement dan tanah diabaikan. Menurut beberapa penelitian, interaksi ini dapat mereduksi gerakan translasi dan rotasi struktur yang menyebabkan gaya gempa dapat tereduksi. Di dalam Tugas Akhir ini akan dibahas analisis gaya gempa pada gedung bertingkat 20 lantai dengan 4 lantai basement dengan menggunakan beberapa pemodelan yang mengacu kepada peraturan SNI 1726:2012 dan draft Konsensus TABG Jakarta 2015.Pemodelan tersebut yaitu struktur dengan taraf penjepitan lateral pada permukaan tanah, struktur dengan taraf penjepitan lateral di dasar basement, dan struktur yang memperhitungkan interaksi tanah di sekitar basement. Dalam pemodelan analisis struktur akan dibandingkan bagaimana gaya gempa yang bekerja pada struktur yang dianalisis secara terpisah, berinteraksi dengan tanah, dan tidak berinteraksi dengan tanah. Interaksi struktur dengan tanah akan dimodelkan sebagai elemen pegas. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah pemodelan konvensional dengan taraf penjepitan lateral pada permukaan tanah memiliki perioda fundamental yang lebih kecil dibandingkan pemodelan lainnya. Memodelkan kekakuan tanahpada sekitar basement terbukti dapat mereduksi gaya gempa yang bekerja pada struktur danmenyebabkan defleksi lateral struktur menjadi lebih kecil.