Optimasi pemakaian Bit pada pemboran interval casing 51/2†di lapangan Babat-Kukui
T Tujuan dari optimasi pemakaian mata bor yang akan digunakan pada operasi pemboran yaitu untuk memilih jenis mata bor yang memiliki kinerja terbaik serta ekonomis. Sehingga, diharapkan mata bor tersebut dapat digunakan seoptimal mungkin dengan laju penembusan maksimal, waktu yang relatif singkat serta biaya operasi pemboran yang rendah. Dalam tugas akhir ini, akan di evaluasi kinerja dari mata bor yang telah digunakan di Lapangan Babat-Kukui yaitu pada sumur B-710 dan sumur B-713. Lapangan Babat-Kukui terletak di Kabupaten Musi Banyuasin, di Provinsi Sumatera Selatan dan berjarak ± 140 km sebelah Barat Kota Palembang. Pada sumur B-710 akan di evaluasi kinerja dari mata bor jenis Tungsten Carbide Insert Bit dengan ukuran diameter 61/4â€, khususnya untuk production casing 51/2â€, mulai dari kedudukan casing 95/8†pada kedalaman 79 ft sampai dengan kedalaman 1,106 ft. Sedangkan pada sumur B-713 akan di evaluasi kinerja dari mata bor jenis Milled Tooth Bit dengan ukuran diameter 61/4â€, khususnya untuk production casing 51/2â€, mulai dari kedudukan casing 95/8†pada kedalaman 79 ft sampai dengan kedalaman 1,401 ft. Analisa dilakukan dengan menggunakan metode Cost Per Foot dan Spesifik Energi. Metode Cost Per Foot merupakan metode untuk menghitung besarnya biaya pemboran per foot. Sedangkan metode Spesifik Energi merupakan metode untuk menghitung besarnya energi yang dibutuhkan untuk memindahkan satu unit volume batuan dengan mengasumsikan tidak ada energi yang hilang. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode Cost Per Foot maupun Spesifik Energi, maka diperoleh suatu kesimpulan bahwa mata bor dengan ukuran diameter 61/4†yang paling optimum adalah mata bor dengan biaya terendah yaitu pada sumur B-713 sebesar US$ 266/ft serta memilki kinerja terbaik atau efektif dengan nilai spesifik energi sebesar 40,676 lb-in/in3 dengan jenis mata bor Milled Tooth Bit.
T The purpose of the optimization of drill bit to be used in the drilling operation is to find out the best bit performance and economic as well. Thus, it is expected that the drill bit can be used as optimal as possible with the maximum penetration rate low cost in drilling operations. In this thesis, we will evaluate the performance of the drill bit that has been used in the field of Babat-Kukui, especially in drilling B-710 and B-713 wells. Babat-Kukui field is located in Musi Banyuasin state of South Sumatra Province and has a distance as much as ± 140 km from Palembang. In the B-710 well will be evaluated the performance of 61/4†Tungsten Carbide Insert Bit usually used for drilling 51/2†production casing, starting from 95/8" casing shoe at depths of 79 ft until 1,106 ft. In B-713 wells will be evaluated the performance of 61/4†Milled Tooth Bit usually used for drilling 51/2†production casing, starting from 95/8" casing shoe at depths of 79 ft until 1,401 ft. In evaluating the performance of the bit two type of methods are being used. First method was Cost Per Foot, which calculate the amount of drilling cost per foot. Second method was Specific Energy, to figure out amount of energy required to move a unit volume of rock by assuming no energy is losses. By using two methods, we have been able to select the best bit to be used in Babat-Kukui field. The results of calculations using Cost Per Foot method and Specific Energy method in both wells, we found that the drill bit with a diameter of 61/4†which is the best one, where the cost only as much as US$ 266/ft or US$ 106/ft cheaper from the bit used in B-710 well, also the Specific Energy in well B-713 lower as much as 40,676 lb-in/in3 from B-710. As conclusion, we found that the Milled Tooth Bit is the best choice to be recommended as standard bit to be used in Babat-Kukui filed.