Intervensi ergonomi untuk mengurangi beban kerja petugas bus transjakarta koridor IX (Pinang Ranti-Pluit)
B Bus Transjakarta merupakan salah satu sarana transportasi umum yang memiliki peran dalam melayani kepadatan mobilitas masyarakat kota Jakarta. Waktu operasional Bus Transjakarta mengikuti ritme aktifitas masyarakat, yaitu dimulai pukul 05.00 sampai 23.00 WIB. Berkaitan dengan lamanya waktu operasional bus tersebut, maka berpengaruh kepada jam kerja dan tingkat kelelahan para pekerja bus Transjakarta. Sebagai objek penelitian, dipilih petugas onboard (petugas keamanan bus) pada koridor IX yang memiliki rate dan waktu tempuh terpanjang. Petugas onboard terdiri dari 2 (dm) shift kerja yakni shift 1 dari pukul 05.00-12.00 dan shift 2 dari pukul 12.00-22.00, dengan satu shift tambahan yaitu shift AMARI yang bekerja dari pukul 22.00-23.00. Permasalahan yang timbul dari objek penelitian adalah beban kerja fisik (BKF) petugas onboard yang tinggi dengan hasil perhitungan energy expenditure (E) shift 1 sebesar 7,399 Kcal/min dan shift 2 sebesar 7,497 Kcal/min. Pada perhitungan %CVL (Cardiovascular Load) masing-masing shift sebesar 30,62% dan 30,05%. Pada pengukuran beban kerja mental (BKM) dengan kuesioner NASA-TLX diketahui bahwa rata-rata WWL (Weight Work Load) cukup tinggi dengan range shift 1 antara 74.67-80.67 dan Shift 2 sebesar 73.67 — 82.33. Untuk menurunkan BKF dan BKM tersebut, diusulkan salah satu alternatif yaitu penentuan lama waktu istirahat. Pada pelaksanaannya, petugas onboard Transjakarta hanya memperoleh istirahat berupa istirahat curian. Istirahat ini belum mampu menurunkan beban kerja dan tidak sesuai dengan hukum ketenagakerjaan. Implementasi waktu istirahat untuk petugas onboard ditentukan selama 40 menit untuk shift 1 dan 55 menit untuk shift Tberdasarkan rumus perhitungan waktu istirahat yang dipengaruhi oleh besar energy expenditure. Setelah implementasi dilakukan, terjadi penurunan skor WWL untuk masing-masing shift, yaitu antara 69,33-77,33 dan 69,33-76,67. Penurunan nilai juga terjadi pada perhitungan %CVL kedua shift menjadi sebesar 23,62% dan 24,624%. Nilai E yang dihasilkan pasca implementasi pun menjadi 7.056 Kcal/min dan 7.154 Kcal/min. Penelitian ini juga mengusulkan pembagian shift barn dan periode kerja secara teoritis, meskipun kedua usulan ini masih belum dapat diimplemetasikan secara langsung. Masing-masing shift diusulkan melakukan 9 jam kerja sehari dan periode kerja 10.42 menit untuk 3,55 menit waktu istirahat dan 10 menit untuk 3,51 menit waktu istirahat.
T Transjakarta is one of public transportation that have a role in serving the density of the city mobility. The operational time of Transjakarta follows the rhythm activities of the community, which starts at 05.00 am until 23.00 pm. Related to the length of time the bus operations, it affects the working hours and fatigue levels of TransJakarta labors. As an object of research, onboard officers (bus security) at corridor IX are selected.This corridor has the longest route and travel time. The onboard officers consists of 2 (two) work shifts. The first shift worked from 5.00 to 12.00 am and the second shift worked from 12.00 to 22.00 pm, with an additional shift called Amari that worked from 22.00 to 23.00. Problems arise from the research object is the highness of physical workload (PWL) of officer onboard by calculated energy expenditure (E) shift 1 is 7399 Kcal/min and 7497 Kcal/min for the second shift. The calculation of %CVL (Cardiovascular Load) each shift are 30.62% and 30.05%. In measuring mental workload (MWL) with the NASA-TLX questionnaire known that the average WWL (Weight Work Load) high enough with range of shift 1 between 74.67-80,67 and shift 2 between 73.67 - 8233. To reduce the PWL and MWL, is proposed the determination of the length of time of rest. In practice, Transjakarta onboard officers has break only in form of a stolen break. This break has not been able to reduce the workload and not suitable with the labor law. Implementation time off for officers onboard determined for 40 minutes for shift 1 and 55 minutes shift 2 from the calculation formula which is influenced by the great energy expenditure. After the implementation has been done, there is a decrease WWL scores for each shift, which is between 69.33 to 77.33 and from 69.33 to 76.67. The decrease also occurred in the calculation of the %CVL value that both of shift amounted to 23.62% and 24,624%. E value of post-implementation becomes 7056 Kcal / min and 7154 Kcal / min. This study also proposes a new shift distribution and theoretical work period, although both these proposals can't be implemented yet directly. Each shift is proposed do 9 hour working day and the working period is 10.42 minutes for 3.55 minutes time off and 10 minutes for 3.51 minutes time off.