DETAIL KOLEKSI

Analisis pressure build up dan uji deliverability sumur gas "A-1" pada lapangan "TA" dengan menggunakan metode horner dan metode rawlin-schellhardt

0.5


Oleh : Anastasia

Info Katalog

Nomor Panggil : 420/TP/2016

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2016

Pembimbing 1 : M. Taufiq Fathadin

Pembimbing 2 : Albert A. Larope

Subyek : Well

Kata Kunci : Deliverability

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2016_TA_TM_07111034_JUDUL.pdf
2. 2016_TA_TM_07111034_BAB-I.pdf
3. 2016_TA_TM_07111034_BAB-II.pdf
4. 2016_TA_TM_07111034_BAB-III.pdf
5. 2016_TA_TM_07111034_BAB-IV.pdf
6. 2016_TA_TM_07111034_BAB-V.pdf
7. 2016_TA_TM_07111034_BAB-VI.pdf
8. 2016_TA_TM_07111034_DAFTAR-PUSTAKA.pdf
9. 2016_TA_TM_07111034_DAFTAR-SIMBOL.pdf
10. 2016_TA_TM_07111034_LAMPIRANpdfjoiner(2).pdf

S Sumber energi gas bumi merupakan sumber energi yang tidak dapat diperbaharui dan telah menjadi suatu kebutuhan yang cukup penting mengingat cadangan minyak semakin menipis dan kebutuhan akan energi semakin meningkat. Prinsip pengujian sumur adalah dengan memberikan gangguan kesetimbangan tekanan terhadap sumur yang akan diuji dan usaha ini dilakukan dengan menutup sumur pada waktu tertentu atau memproduksikan sumur dengan laju alir yang konstan. Uji sumur (well test) yang digunakan untuk sumur gas adalah uji deliverabilitas. Deliverability merupakan suatu hubungan antara penurunan laju produksi dengan tekanan reservoirnya, sebagai akibat dari berlangsungnya proses depletion dari suatu reservoir gas yang diperlukan dalam perencanaan dan pengembangan lapangan. Deliverability sumur adalah kemampuan sumur (reservoir) untuk mengalirkan fluida (gas). Hasil analisis uji tekanan build up pada Sumur “A-1” meliputi penentuan initial pressure, permeabilitas, skin, model reservoir, radius pengurasan, dan batas reservoir yang menggunakan metode Horner dan Pressure Derivative (Log-log Plot). Analisis uji deliverabilitas bertujuan untuk mengetahui kemampuan sumur gas dalam berproduksi yang biasanya dinyatakan dalam bentuk AOFP (Absolute Open Flow Potential). Kedua uji tersebut dikerjakan dengan perhitungan manual dan bantuan perangkat lunak. Data yang dibutuhkan untuk analisis uji pressure build up dengan metode Horner dan pressure derivatif yang dilakukan dengan ii menggunakan perangkat lunak Ecrin, yaitu data tekanan sebagai fungsi waktu, data produksi, dan data PVT. Dari hasil perhitungan metode Horner manual dengan metode P2 diperoleh harga slope (m) sebesar | − 2417.7143| Psi² , permeabilitas (k) 0.3689mD, dan skin 3.96. Sedangkan hasil yang diperoleh dengan metode m(P) diperoleh harga slope (m) | − 2140.39 | Psi² ⁄cp , permeabilitas (k) 1.21mD, dan skin 3.73. Hasil perhitungan metode Horner dengan menggunakan perangkat lunak Ecrin dengan metode P2 diperoleh harga slope (m) sebesar |−2493.39| Psi² , permeabilitas (k) 0.3577mD, dan skin 3.7. Sedangkan hasil yang diperoleh dengan metode m(P) diperoleh harga slope (m) | − 23714 | Psi² ⁄cp , permeabilitas (k) 1.09mD, dan skin 3.817. ”. Hasil Perhitungan dengan menggunakan metode P2 harga tekanan awal reservoir (Pi) adalah 661.362Psi, sedangkan dengan metode m(P) harga tekanan awal reservoir ѱ i (Pi) adalah 661.62 Psi. Hasil Perhitungan dengan menggunakan perangkat lunak Ecrin metode P2 memiliki harga tekanan awal reservoir (Pi) sebesar 661.315, sedangkan dengan metode m(P) harga Pi adalah 668.8983 Psi Perbedaan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain pada waktu penentuan end of wellbore storage dan slope (m) yang mempengaruhi hasil permeabilitas dan skin. Sumur “A-1” memiliki skin positif yang menandakan bahwa sumur mengalami kerusakan (damage).Oleh karena itu, perlu stimulasi atau treatment untuk meningkatkan laju produksi di Sumur “A-1”

N Natural gas is an non renewable source of energy and has become one of the most important needs considering oil reserves that has been declining and the demand for energy that is ever increasing. Well test is done by producing fluid at a constant flow rate (drawdown) and closing the well for a period of time (build up). A deliverability test is also carried out. Deliverability is a relation between the rate decline and its reservoir pressure, as a result of depletion process of a gas reservoir. Well deliverability is the ability of a well to produce fluids (gas). The result of pressure build up of “A-1” well consists of determining initial pressure, permeability, skin, reservoir model, radius of investigation and reservoir boundaries using Horner method and Pressure Derivative (Log – log plot). Well deliverability analysis aims to determine the ability of the gas well to produce in the form of AOFP (Absolute Open Flow Potential). Both these tests are done by manual calculations and with the help of software. Data that is needed for pressure build up analysis with Horner method and pressure derivative using Ecrin software, is pressure in time function, production data, and PVT data. From the result of the Horner method calculation manually with P2 approach, some values were achieved with slope (m) | − 2417.7143| Psi² , permeability (k) v 0.3689mD, and skin 3.96 . Meanwhile the result from m(P) approach is slope (m) | − 1.3543E6 | Psi² ⁄cp , permeability (k) 60.973mD, and skin 4.324. The calculation with Horner method using Ecrin software with P2 approach yields these results, slope (m) |−214039| Psi² , permeability (k) 1.21 mD, and skin 4.32. The result using m(P) approach in Ecrin software yields these results slope (m) | − 1.344E6 | Psi² ⁄cp , permeability (k) 60.5mD, and skin 3.73”. The calculation result using P2 approach gives initial reservoir (Pi) of 661.362Psi, while with m(P) approach the initial reservoir pressure ѱ i (Pi) is 661.315 Psi. The calculation result using P2 approach in Ecrin software gives initial reservoir (Pi) of668.983 , while with m(P) approach the initial reservoir pressure (Pi) is 670.7 Psi Those differences are caused by a number of factors, mainly in determining end of wellbore storage and slope (m) that influence the permeability and skin. “A-1” well has positive skin that shows the well is damaged. Because of that, a well stimulation or treatment is needed to increase the flow rate of “A-1” well.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?