Analisis dan prediksi usia lightning arresterberdasarkan arus bocor dengan menggunakanpendekatan regresi linier pada kinerja lightning arrester gi 150kv cipinang pt. pln (persero) unit pelaksana transmisi cawang
P Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pemeliharaan Lightning Arrester untuk mencegah kerusakan sistem kelistrikan dan memastikan keselamatan operasional. Salah satu indikator utama untuk menentukan usia dan kondisi Lightning Arrester adalah arus bocor. Meningkatnya arus bocor sering kali menandakan kebutuhan untuk perawatan atau penggantian. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model regresi linier guna memperkirakan usia Lightning Arrester berdasarkan data arus bocor.Metodologi penelitian ini melibatkan pengumpulan data arus bocor dari empat Lightning Arrester selama periode 2021 hingga 2024. Data yang digunakan mencakup nilai arus bocor dan usia yang terukur setiap tahun. Analisis regresi linier dilakukan untuk menentukan hubungan antara arus bocor (dalam mikroamperes) dan usia (dalam tahun).Evaluasi terhadap kinerja Lightning Arrester pada gardu induk 150 kV Cipinang PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana Transmisi Cawang menunjukkan bahwa Lightning Arrester tersebut masih dalam kondisi yang layak untuk beroperasi. Nilai arus bocor yang terukur tidak melebihi batas yang ditetapkan untuk penggantian atau perbaikan.Hasil analisis menunjukkan adanya variasi signifikan dalam usia perkiraan antara fase-fase pada setiap unit. Untuk CWG Baru 1, usia perkiraan adalah 48 tahun untuk fase R, 21 tahun untuk fase S, dan 40 tahun untuk fase T. Pada CWG Baru 2, usia perkiraan adalah 19 tahun untuk fase R, 41 tahun untuk fase S, dan 24 tahun untuk fase T. Pulomas 1 menunjukkan usia perkiraan 25 tahun untuk fase R, 28 tahun untuk fase S, dan 36 tahun untuk fase T. Sedangkan Pulomas 2 memiliki usia perkiraan 34 tahun untuk fase R, 44 tahun untuk fase S, dan 40 tahun untuk fase T. Temuan ini menunjukkan bahwa meskipun Lightning Arrester masih dalam kondisi baik, ada perbedaan usia perkiraan yang signifikan yang perlu dipertimbangkan dalam strategi pemeliharaan dan penggantian.
T This research is motivated by the importance of maintaining Lightning Arresters to prevent damage to electrical systems and ensure operational safety. One of the key indicators for determining the age and condition of Lightning Arresters is leakage current. An increase in leakage current often indicates a need for maintenance or replacement. This study aims to develop a linear regression model to estimate the age of Lightning Arresters based on leakage current data.The methodology involves collecting leakage current data from four Lightning Arresters over the period from 2021 to 2024. The data includes measured leakage currents and ages for each year. Linear regression analysis is performed to determine the relationship between leakage current (in microamperes) and age (in years).Evaluation of the performance of Lightning Arresters at the 150 kV Cipinang Substation of PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana Transmisi Cawang shows that these Lightning Arresters are still in a condition suitable for operation. The measured leakage currents do not exceed the threshold for replacement or repair.The analysis results show significant variation in estimated age across phases in each unit. For CWG Baru 1, the estimated age is 48 years for phase R, 21 years for phase S, and 40 years for phase T. CWG Baru 2 has estimated ages of 19 years forphase R, 41 years for phase S, and 24 years for phase T. Pulomas 1 shows estimated ages of 25 years for phase R, 28 years for phase S, and 36 years for phase T. Meanwhile, Pulomas 2 has estimated ages of 34 years for phase R, 44 years for phase S, and 40 years for phase T. These findings indicate that, although the Lightning Arresters are still in good condition, there are significant differences in estimated ages that should be considered in maintenance and replacement strategies.