Upaya adaptasi masyarakat terhadap risiko bencana tsunami pada wilayah dengan kerawanan tinggi di kabupaten pandeglang
B Berdasarkan RTRW Kabupaten Pandeglang Tahun 2011-2031, Kabupaten Pandeglang merupakan daerah rawan bencana tsunami. Pada tahun 2018, Kabupaten Pandeglang mengalami bencana tsunami dan kabupaten yang memilin dampak paling parah. Kerugian atau dampak yang terjadi dapat diminimalisir sebelumnya dengan adanya adaptasi. Pemahaman terhadap adaptasi yang dilakukan masyarakat menjadi penting untuk diketahui agar mengetahui upaya adaptasi masyarakat dalam menghadapi bencana tsunami dan mempertahankan tempat tinggalnya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi upaya adaptasi masyarakat Kabupaten Pandeglang yang berada di kawasan rawan bencana tsunami dengan kerawanan tinggi terhadap risiko bencana tsunami. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang dengan pengumpulan data penyebaran kuesioner terhadap masyarakat yang tetap tinggal di kawasan rawan bencana tsunami zona tinggi di Kabupaten Pandeglang dengan jumlah responden 100 orang. Hasil pengumpulan data diolah menggunakan metode skoring dan statistik deskriptif. Hasil dari penelitian ini memperoleh kesimpulan bahwa masyarakat pesisir Kabupaten Pandeglang sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Berry (1980). Untuk adaptation by reaction masyarakat lebih mengikuti kegiatan sosialisasi mengenai kebencanaan, dan untuk adaptation by adjustment masyarakat lebih mengikuti kegiatan penanaman Mangrove atau vegetasi lainnya.
B Based on the Regional Spatial Plan of Pandeglang Regency for 20112031, Pandeglang Regency is an area prone to tsunami disaster. In 2018, Pandeglang Regency experienced a tsunami disaster and was one of the regions most severely affected. The losses or impacts that occurred could have been minimized beforehand through adaptation. Understanding the adaptations mad by the community is crucial to identify the efforts made by the community to adapt to tsunami disaster and maintain their residences. The purpose of this study is to identfy the adaptation efforts of the community in Pandeglang Regency, which is located in a high-risk tsunami-prone area. This study uses a quantitative approach, collecting data through questionnaires distributed to the community living in high-risk tsunami-prone zones in Pandeglang Regency, with a total of 100 respondents. The collected data were processed using scoring methods and descriptive statistics. The result of this study concluded that the coastal community of Pandeglang Regency aligns with the theory prposed by Berry (1980). For “adaptation by reactionâ€, the community participates more in disaster socialization activities, and for “adaptation by adjustmentâ€, the community engages more in activities such as planting Mangroves or other vegetation.