DETAIL KOLEKSI

Prevalensi persistensi gigi sulung pada anak usia 6-12 tahun : kajian pada rekam medik di RSGM FKG USAKTI (Laporan Penelitian)

3.3


Oleh : Hamidah Oktafiani

Info Katalog

Nomor Panggil : 617.645 OKT p

Penerbit : FKG - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2020

Pembimbing 1 : drg. Arianne Dwimega, Sp.KGA.

Subyek : Pedodontics

Kata Kunci : persistent, primary teeth, age of 6-12

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2020_TA_KG_040001600049_Halaman-Judul.pdf
2. 2020_TA_KG_040001600049_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2020_TA_KG_040001600049_BAB-1_Pendahuluan.pdf 4
4. 2020_TA_KG_040001600049_BAB-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2020_TA_KG_040001600049_BAB-3_Kerangka-Teori.pdf
6. 2020_TA_KG_040001600049_BAB-4_Metode-Penelitian.pdf
7. 2020_TA_KG_040001600049_BAB-5_Hasil-Penelitian.pdf
8. 2020_TA_KG_040001600049_BAB-6_Pembahasan.pdf
9. 2020_TA_KG_040001600049_BAB-7_Kesimpulan-dan-Saran.pdf
10. 2020_TA_KG_040001600049_Daftar-Pustaka.pdf 5
11. 2020_TA_KG_040001600049_Lampiran.pdf

L Latar Belakang: Gangguan pada tahap tumbuh kembang gigi sering terjadi padaanak. Salah satu gangguan tersebut ialah persistensi gigi sulung. Persistensi terjadipada periode gigi bercampur usia 6-12 tahun. Persistensi adalah keadaan pada gigisulung yang sudah waktunya eksfoliasi akan tetapi bertahan pada lengkung gigidalam waktu yang melebihi normal. Salah satu dampak dari gigi persistensiadalah gigi berjejal. Tujuan: Untuk mengetahui prevalensi persistensi gigi sulungpada anak usia 6-12 tahun di RSGM FKG Usakti. Metode: Jenis penelitian yangdilakukan yaitu penelitian deskriptif observasional dengan desain penelitiancross-sectional. Pengambilan sampel dengan teknik consecutive sampling.Sampel pada penelitian adalah 215 rekam medik pasien anak usia 6-12 tahun yangdatang ke RSGM FKG Usakti periode 1 Mei 2018 hingga 1 Mei 2019. Hasil:Hasil penelitian menunjukkan bahwa total 215 sampel terdiri dari 50 (23,26%)persistensi dan 165 (76,74%) tidak persistensi. Persistensi sebagian besar terjadipada anak perempuan pada usia 7 tahun (26%). Persistensi gigi sulung palingbanyak terjadi pada satu gigi (52%) di regio anterior (57,4%) baik pada rahangatas (50%) maupun rahang bawah (50%). Adapun gigi yang paling seringmengalami persistensi yaitu insisivus sentral rahang atas (43,48%). Kesimpulan:Prevalensi persistensi gigi sulung pada anak usia 6-12 tahun di RSGM FKGUsakti yaitu sebesar 23,26%.

B Background: Disturbances at the stage of growth and development of teeth oftenoccur in children. One such disorder is persistent primary teeth. This conditionoccurs in children aged 6 to 12 y.o, during mixed dentition stage. Persistentprimary teeth is a condition when primary teeth is retained beyond the time ofnormal exfoliation. One of the impact is crowding. Objective: To determine theprevalence of persistent primary teeth in children aged 6 to 12 y.o at RSGM FKGUsakti. Method: This type of research is an observational descriptive study with across-sectional design. Sampels withdrawl with consecutive sampling method.Sample used in this study was 215 medical records of patients aged 6 to 12 y.o atRSGM FKG Usakti during the period 1 May 2018 to 1 May 2019. Results: Theresults showed total of 215 samples consists of 50 (23.26%) with persistentprimary teeth and 165 (76.74%) without persistent primary teeth. Persistentmostly occurs in girls aged 7 y.o (26%). Persistent primary teeth is most commonin one tooth (52%) in the anterior region (57.4%) both in the maxilla (50%) andmandible (50%). Persistent primary teeth most common found in maxillarycentral incisors (43.48%). Conclusion: The prevalence of persistent primary teethin children aged 6 to 12 y.o at RSGM FKG Usakti was 23.26%.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?