DETAIL KOLEKSI

Analisis kinerja lapisan pertama lapangan PNR dengan nmetode injeksi air pola inverted menggunakan simulasi reservoir


Oleh : Pebry Noer Ramadhan

Info Katalog

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2015

Pembimbing 1 : Onnie Ridaliani

Pembimbing 2 : Muh Taufiq Fathaddin

Subyek : Method water injection;Reservoir simulation

Kata Kunci : method water injection, inverted patterns, reservoir simulation

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2015_TA_TM_07111273_Halaman-judul.pdf
2. 2015_TA_TM_07111273_Bab-1.pdf
3. 2015_TA_TM_07111273_Bab-2.pdf
4. 2015_TA_TM_07111273_Bab-3.pdf
5. 2015_TA_TM_07111273_Bab-4.pdf
6. 2015_TA_TM_07111273_Bab-5.pdf
7. 2015_TA_TM_07111273_Bab-6.pdf
8. 2015_TA_TM_07111273_Daftar-pustaka.pdf
9. 2015_TA_TM_07111273_Lampiran.pdf

M Memprediksi kinerja reservoir di masa yang akan datang sangatlah penting untuk optimasi produksi dengan menggunakan skenario pengembangan lapangan. Simulasi reservoir adalah salah satu metode untuk mengetahui prediksi kinerja reservoir di masa yang akan datang agar produksi yang optimal dapat tercapai dalam pengembangan lapangan.Lapangan PNR terletak sekitar 60 km di sebelah Barat Prabumulih, Sumatera Selatan, yang terdiri dari beberapa lapisan, yaitu lapisan 1st, 2nd,3rd, 4th, 5th, 6th, 7th, GUW. Lapangan PNR yang berada pada Formasi Talang Akar merupakan lapangan yang sudah mulai berproduksi sejak tahun 1930, dengan jumlah cadangan minyak awal sebesar 61.7 MMSTB pada lapisan 1st.Berdasarkan studi simulasi reservoir, Lapisan 1st Lapangan PNR memiliki 114 sumur yang diantaranya 8 sumur produksi yang aktif hingga saat ini, 1 sumur injeksi yang dipasang sejak tahun 2010, dan 105 sumur suspend. Lapangan PNR akan dikembangkan dibagian utara dengan menerapkan metode injeksi air menggunakan pola injeksi Inverted. Dari sumur-sumur tersebut, dilakukan beberapa prediksi produksi dengan menerapkan tiga skenario yaitu Inverted 5 Spot, Inverted 7 Spot dan Inverted 9 Spot.Dari hasil analisis heterogenitas didapatkan bahwa reservoir Lapangan PNR lapisan 1st cenderung heterogen dengan nilai mobility ratio lebih dari 1. Dengan melakukan sensitivitas injection rate 50-2000 STB/D maka prediksi performa produksi dilakukan mulai dari Januari 2016 hingga Desember 2035. Berdasarkan hasil analisa simulasi reservoir maka didapat skenario terbaik adalah Inverted 9 Spot dengan injection rate sebesar 900 STB/D, maka kumulatif produksi minyak sebesar 20.057 MMSTB, dengan kenaikan recovery factor mencapai 6.25% serta efisiensi pendesakan pada skenario tersebut sebesar 32.62%.

P Predicting reservoir performance in the future is important for the optimization of production based on field development scenarios. Reservoir simulation is one of the methods to determine reservoir performance prediction in the future, to be an optimum production can be achieved in the development field.PNR field is located approximately 60 km to the west of Prabumulih, South Sumatra, which consists of several layers, namely a layer of 1st, 2nd, 3rd, 4th, 5th, 6th, 7th, GW. PNR field located in Talang Akar Formation is the field that has begun production since 1930, the number of initial oil reserves up to 63.1 MMSTB in the 1st layer.PNR field will be developed by Inverted injection pattern of water injection method. Based on reservoir simulation studies, 1st layer PNR field has 114 wells of which 8 wells were active production until now, 1 injection wells installed since 2010, and 105 wells suspend. All wells, performed some production forecast by applying three scenarios which are five, seven and nine spot inverted.Based on the reservoir heterogeneity analysis of PNR Field in first layer had a heterogeneous with mobility ratio of more than 1. By injection rate sensitivity 50-2000 STB/D, performance prediction of production is started from January 2016 to December 2035.Based on the analysis of reservoir simulation, the best scenario is Inverted 9 Spot pattern with injection rate of 900 STB/D, the cumulative oil production of 20.057 MMSTB, with the increase up to 6.25% of recovery factor and displacement efficiency in this scenario is 32.62%.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?