Penyuluhan menuju budaya hemat energi melalui program edukasi energi dan kesadaran penggunaan energi listrik rumah tangga di Kelurahan Joglo, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat
T Tujuan utama program edukasi energi ini adalah agar masyarakat kita menjadi masyarakat/konsumen yang sadar energi dengan mengenal beberapa cara baru penghematan listrik. Selama pelaksanaan kegiatan ini, dari mulai persiapan sampai pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan pelatihan kami simpulkan beberapa hal sebagai berikut: - Besar konsumsi listrik rumah tangga untuk setiap keluarga sangat bervariasi, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: luas bangunan dan design rumah, jumlah penghuni rumah, banyaknya peralatan listrik yang digunakan, waktu beban, puncak, tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan kepala keluarga. - Penduduk Kelurahan Joglo yang dalam hal ini diwakili oleh ibu-ibu peserta penyuluhan memiliki karakteristik sebagian besar merupakan penduduk asli Jakarta, dengan tingkat pendidikan mayoritas SMA dengan mata pencaharian yang bervariasi, mulai dari karyawan negeri-swasta hingga wiraswasta. Rata-rata peserta pelatihan merupakan keluarga dengan jumlah menengah (3-5 orang dalam satu rumah), walapupun ada beberapa yang tinggal berhimpitan sebanyak 6-8 orang dalam 1 rumah. Penggunaan daya listrik pun menunjukkan korelasi yang erat dengan jumlah penghuni rumah, untuk keluarga dengan jumlah menengah (3-5) pada umumnya menggunakan listrik dengan kapasitas daya 1300 watt, walaupun ada pengecualian beberapa keluarga besar beranggotakan 7-8 orang yang listrik rumahnya menggunakan daya 900 watt. Hal yang menarik dari hasil kuesioner pada peserta penyuluhan di Kelurahan Joglo, terdapat hubungan linier terbalik antara tingkat pendidikan, jumlah dan variasi peralatan elektronik rumah tangga, dengan biaya pengeluaran listrik perbulan sesuai dengan daya konsumsi. Semakin tinggi tingkat pendidikan anggota rumah tangga/ibu, biaya pengeluaran untuk konsumsi listrik perbulan termasuk kecil, walaupun alat-alat elektronik yang digunakan sehari-hari (AC, TV, pompa air, dispenser, kulkas, dll) adalah lengkap. Sebaliknya, untuk anggota rumah tangga/ibu dengan tingkat pendidikan mayoritas SMA tidak terlalu familiar dengan trik-trik dalam penghematan konsumsi listrik rumah tangga. Banyak diantaranya yang masih belum faham dengan penghematan energi pada waktu beban puncak berikut arti penting penggunaan barang-barang hemat energi (lampu LED). Pelaksaan penyuluhan berupa sosialisasi penggunaan listrik hemat energi sangat bermanfaat untuk menambah wawasan pengguna listrik, terutama ibu-ibu sebagai pengatur rumah tangga dalam mengelola pemakaian listrik sehingga menjadi tepat guna dan efektif, lebih bermanfaat dan juga lebih ekonomis.