Analisis model struktur beton apung menggunakan program analisis struktur
S Saat ini telah berkembang pembangkit listrik tenaga surya terapung di Indonesia.Dalam pengembangan PLTS ini tidak luput dari biaya yang sangat besar. Salah satucara untuk mengurangi pembengkakan biaya yaitu dengan menggunakan betonapung sebagai penganti modular HDPE (High Density Polyethylene) yang biasadigunakan sebagai penopang panel surya. Tujuan dari penelitian ini untukmengetahui model struktur yang dapat menahan beban solar. Penelitian ini didasarihasil studi pustaka dari penelitian-penelitian sebelumnya. Proses analisismenggunakan perangkat lunak Ansys untuk mendapatkan nilai deformasimaksimum dan tegangan maksimum pada sambungan tali antara modular dengandasar peraian. Pemodelan mooring line diasumsikan dengan kecepatan anginsebesar 10 m/s dan tinggi gelombang 0,1 m pada perairan tenang seperti danau.Pemodelan beton apung dengan 4 variasi model struktur menggunakan perangkatlunak Ansys, dengan nilai tumpuan elastis sebesar 10 kN/m3, beban merata sebesar200 kg untuk 2 modular dengan dimensi 1,3 m x 1,6 m x 0,7 m dan pelat beton 1,3m x 1,6 m x 0,12 m serta beban merata 222 kg untuk 2 modular dengan dimensi 1,5m x 2,5 m x 0,7 m dan pelat beton 1,5 m x 2,5 m x 0,12 m. Dari hasil analisismenggunakan ansys disimpulkan bahwa modular beton apung dengan dimensi 1,3m x 1,6 m x 0,7 m memiliki nilai deformasi sebesar 0,53466 m, volume sebesar1,396 m3 dan untuk modular beton dengan dimensi 1,5 m x 2,5 m x 0,7 m memilikinilai deformasi sebesar 0,44766 m dan volume sebesar 2,511 m3. Pada pemodelanmooring line pada modular beton apung didapatkan Peak frequency sebesar0,24469 Hz pada desain 1 dan 0,23662 Hz pada desain 3 tegangan maksimumsebesar 57,5083 kN yang tersambung. Dari hasil analisis berdasarkan peakfrequency dan tegangan maksimum tersebut dinyatakan sambungan aman.
F Floating solar power plants are becoming increasingly popular in Indonesia.Developing these Floating Photovoltaic Solar Power Plants (PLTS) comes withsignificant costs. One effective way to mitigate these expenses is to replace thecommonly used High-Density Polyethylene (HDPE) modular supports for solarpanels with floating concrete structures. The primary goal of this study is to explorea structural model capable of handling the solar panel loads. The research is basedon an extensive review of prior studies. The analysis process involves employingAnsys software to determine the maximum deformation values and peak stresses atthe mooring line connections between the modules and the base of water. Themooring line modeling assumes specific conditions, including a wind speed of 10m/s and wave height of 0,1 m in calm water bodies like lakes. The floating concretemodeling incorporates four variations of structural models using Ansys software.These models involve an elastic bearing value of 10 kN/m3, a distributed load of200 kg applied to two modules measuring 1,3 m x 1,6 m x 0,7 m and a concreteplate measuring 1,3 m x 1,6 m x 0,12 m. Additionally, a distributed load of 222 kgis applied to two modules measuring 1,5 m x 2,5 m x 0,7 m and a concrete platemeasuring 1,5 m x 2,5 m x 0,12 m. The analysis results, obtained using Ansys, leadto the conclusion that the floating concrete modules with dimensions of 1,3 m x 1,6m x 0,7 m has a deformation value of 0,53466 m and a volume of 1,396 m3. Forthe floating concrete modules with dimensions of 1,5 m x 2,5 m x 0,7 m, thedeformation value is 0,44766 m and the volume is 2,511 m3. In terms of themooring line modeling for the floating concrete modules, a peak frequency of 0,24469 Hz is observed in design 1, and 0,23662 Hz in design 3, with a maximumconnected stress of 57,5083 kN. Based on the analysis results considering the peak frequency and maximum stress, the connections are deemed secure.