L
Latar belakang: Alat ortodonti lepasan merupakan salah satu solusi dari masalah maloklusi di Indonesia. Alat ini dapat mengatasi maloklusi gigi ringan hingga sedang seperti maloklusi kelas I Angle serta dapat dilepas oleh pasien dengan pengawasan dokter gigi. Penilaian tingkat keberhasilan perawatan ortodonti lepasan dapat dilakukan menggunakan pengukuran intermolar dan inter dm2 distance dengan koreksi anterior crowding. Tujuan: Untuk mengetahui tingkat keberhasilan perawatan ortodonti dengan piranti lepasan pada anak berusia 7 – 10 tahun di RSGM -P Universitas Trisakti tahun 2017 -2019 berdasarkan pengukuran intermolar dan inter dm2 distance dengan koreksi anterior crowding. Metode: Penelitian observasional analitik dengan melakukan pengukuran anterior crowding, intermolar, dan inter dm2 distance pada 26 pasang model studi yang dipilih menggunakan metode random sampling di RSGM-P Universitas Trisakti. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian diketahui terjadi pelebaran intermolar distance rahang atas pada 19 pasien dan rahang bawah pada 22 pasien dengan rentang nilai 0.5 - 7 mm. Serta dapat dilihat terjadi pelebaran inter dm2 distance rahang atas pada 24 pasien dan rahang bawah pada 23 pasien dengan rentang nilai 0.5 – 4 mm. Diketahui bahwa sebelum dilakukan perawatan ortodonti, seluruh pasien telah memiliki intermolar distance melebihi prediksi/indeks Pont. Kesimpulan: Terdapat perbedaan rata-rata dari pengukuran model studi sebelum dan setelah perawatan ortodonti pada parameter intermolar dan inter dm2 distance rahang atas dan bawah (p < 0.05). Tidak ada perbedaan rata-rata dari pengukuran model studi sebelum dan sesudah perawatan ortodonti pada parameter anterior crowding (p > 0.05).
B
Background: Removable orthodontic appliance is one of the solutions of malocclusion problems in Indonesia. This appliance can treat mild to moderate dental malocclusion such as Class I Angle and can be removed by patients under the supervision of a dentist. Assessment of the success rate of removable orthodontic treatment can be performed using intermolar and inter dm2 distance measurements with anterior crowding correction. Objective: To determine orthodontic treatment success rate using removable appliance based on intermolar and inter dm2 distance measurement with anterior crowding correction in children aged 7-10 years at RSGM-P Trisakti University 2017-2019. Methods: The study was observational analytic to perform measurements of anterior crowding, intermolar, and inter dm2 distance on 26 pairs of the study model were selected using random sampling method. Results: 19 patients have increase in width at intermolar distance maxillary parameter and 22 patients at the mandibular (range 0.5 - 7 mm). 24 patients have increase in width at inter dm2 distance maxillary parameter and 23 patients at mandibular (range 0.5 - 4 mm). All patients have intermolar distance exceeds the Pont prediction before orthodontic treatment. Conclusion: There were significant differences at maxillary and mandibular intermolar and inter dm2 distance parameters measurement of the study model before and after orthodontic treatment (p <0.05). There was no significant difference at anterior crowding parameter measurement of the study model before and after orthodontic treatment (p> 0.05).