Perbedaan rata-rata panjang kaninus, premolar pertama dan premolar kedua maksila antara ras Protomalayid dan Deutromalayid : kajian pada pria dan wanita di RSGM-P FKG Usakti dan klinik pribadi
L Latar belakang: Pada perawatan endodontik, terdapat faktor penting yang dapat menentukan keberhasilan dalam perawatannya, yaitu mengetahui panjang gigi. Hasil dari pengukuran panjang gigi dapat berpengaruh terhadap panjang kerja karena dapa memengaruhi keakuratan saat operator melakukan perawatan saluran akar. Pada hasil pengukuran panjang gigi, didapat perbedaan ukuran, hal tersebut dipengaruhi oleh perbedaan jenis kelamin dan ras. Sebagaimana yang diketahui, Indonesia memiliki kemajemukan ras, namun pada penelitian ini menggunakan ras Deuteromalayid dan Protomalayid. Tujuan: Untuk menganalisis perbedaan rata- rata panjang gigi kaninus, premolar pertama, dan premolar kedua maksila antara ras Deuteromalayid dan Protomalayid berdasarkan jenis kelamin. Metode: Pengukuran panjang rata-rata gigi kaninus, premolar pertama, dan premolar kedua menggunakan75 foto radiografi periapikal dengan teknik paralel pada 23 pria dan 23 wanita ras Deuteromalayid, 18 pria dan 11 wanita ras Protomalayid. Penelitian dilakukan di RSGM-P FKG Usakti dan klinik pribadi pada bulan Juni 2020 - Januari 2021 yang melibatkan 2 observer untuk menyamakan persepsi. Pengukuran dilakukan menggunakan jangka sorong digital. Hasil: Tidak terdapat perbedaan bermakna (P>0.05) antara panjang kaninus (24.76±1.91), premolar pertama (21.00 ±2.33), dan premolar kedua maksila (20.17±2.18) pada ras Deuteromalayid dengan kaninus (24.95±1.58), premolar pertama (21.62±2.24), serta premolar kedua maksila (21.58±2.38) pada ras Protomalayid. Kesimpulan: Rata-rata panjang kaninus, premolar pertama, dan premolar kedua maksila baik antara ras Deuteromalayid dengan Protomalayid, maupun antara pria dan wanita pada kedua ras tersebut, tidak terdapat perbedaan yang bermakna.
B Background: In endodontic treatment, there is an important factor that can determines the success of its treatment, namely knowing the length of the tooth. The results of the measurement of tooth length can affect the working length because it can affect the the accuracy when the operator does the root canal treatment. The result of measuring the tooth length, the size differences are obtained, it is influenced by the differences in gender and race. As we know, Indonesia has racial pluralism, but in this study we used the Deutero- malay and Proto-malay races. Objectives: To analyze the difference in average length of maxillary canine, first premolar, and second premolar between Deutero- malay and Proto-malay races by gender. Methods: Measurement in average length of maxillary canine, first premolar, and second premolar by using 75 periapical radiograph with parallel technique on 23 men and 23 women of Deutero-malay races, 18 men and 11 women of Proto-malay races. The research was conducted at RSGM-P FKG Usakti and private clinic in June 2020 – January 2021 involving 2 observers to equalize the perceptions. Measurement was measured by using digital caliper. Results: There was no significant difference (P>0.05) between length of maxillary canine (24.76 ± 1.91) , first premolar (21.00 ± 2.33), and second premolar (20.17 ± 2.18) in Deutero-malay races with maxillary canine (24.95 ± 1.58), first premolar (21.62 ± 2.24), and second premolar (21.58 ± 2.38) in Proto-malay races. Conclusion: The average length of maxillary canine, first premolar, and second premolar between Deutero-malay and Proto-malay races by gender in both races, there is no significant difference