Fungsi ekologis Hutan Kota Srengseng
A Akibat pembangunan prasarana dan sarana fisik di Kota Jakarta terjadi perubahanmfungsi lahan hijau. Pengubahan lahan hijau menjadi area terbangun yang terusmenerus dapat menimbulkan permasalahan lingkungan. Salah satunya adalahturunnya kualitas ekosistem. Penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) merupakansuatu upaya dalam mengatasi masalah ekologis. Salah satu RTH adalah HutanKota. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi kontribusi fungsiekologis hutan kota. Kasus yang dipilih adalah Hutan Kota Srengseng (HKS).Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Fungsi ekologisyang diteliti meliputi fungsi penyedia oksigen, penyedia air, peredam kebisingan,pengatur iklim mikro dan fungsi pelayanan pendidikan. Pengumpulan datadilakukan secara primer melalui observasi dan pengukuran, sedangkanpengumpulan data sekunder dilakukan dengan pengumpulan dokumentasi terkait.Teknis penghitungan yang digunakan untuk mengidentifikasi kontribusi fungsiekologis HKS adalah metode Gerakis dan Wisesa, metode Urban ForestResearch, rumus Widagdo dan rumus Temperatur Humidity Index (THI). Hasilpenelitian menunjukkan bahwa kontribusi fungsi HKS terhadap lingkungansekitarnya sebagai penyedia oksigen sebesar 83,3%; sebagai penyedia air 53.04%;sebagai peredam kebisingan 102%; sebagai pengatur iklim mikro adalah 91,8%;serta pelayanan pendidikan sebesar 68,42%. Persentase luas HKS (15 ha) terhadapluas lingkungan sekitar yang dilayaninya (seluas 71,6 ha) adalah 21%. Hasil inimenunjukkan bahwa fungsi ekologis menjadi faktor penting yang perludipertimbangkan terkait penyediaan RTH selain persentase luasnya terhadap suatukota. Terbukti dengan luas 21% dari wilayah yang dilayaninya memberikontribusi fungsi ekologis yang telah memadai.
P Physical development in the city of Jakarta reduces green land. Reducing itcontinuously can cause environmental problems such as declining the ecosystemquality. Provision of green open space is an effort to overcome ecologicalproblems. One of the green open spaces is the city forest. The purpose of thisstudy is to identify the contribution of the ecological function of city forests.Srengseng City Forest (SCF) was selected as a case. This research is descriptivewith a case study approach. The ecological functions studied include the functionof providing oxygen, providing water, reducing noise, regulating microclimateand education services. Data collected is carried out through observation andmeasurement, as well as collecting related documents. The analysis techniquesused to identify the contribution of the ecological function of SCF are the Gerakisand Wisesa method, the Urban Forest Research method, the Widagdo formula andthe Temperature Humidity Index (THI) formula. The results showed that thecontribution of the SCF function to the surrounding environment as an oxygenprovider is 83.3%; as water provider 53.04%; as a noise reducer 102%; as amicroclimate regulator is 91.8%; and education services is 68.42%. Thepercentage of SCF area (15 ha) to the surrounding area it serves (71.6 ha) is 21%.This result indicates that the ecological function is an important factor that needsto be considered regarding the provision of green open space in the city inaddition to the percentage of its area. This is proven by the fact that 21% of thearea of city forest has contributed to an adequate ecological function to thesurrounding.