Penyisihan Pb Serpong dengan teknik penukar ion menggunakan resin sintetis 2+ dan Mn2+ dalam air limbah laboratorium air Pusarpedal Puspitek Serpong dengan menggunakan teknik penukar ion menggunakan resin sintetis
L Laboratorium air Pusarpedal Puspitek Serpong adalah laboratorium yang kegiatannya meneliti dan melakukan pengukuran kadar air buangan yang berasal dari suatu instansi dan industri. Limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan tersebut bersifat toksik, beragam karakteristiknya, kuantitasnya sedang dan pembuangannya tidak kontinue. Walaupun tidak berpengaruh terhdap manusia dan lingklungan secara langsung namun tetap harus dilakukan suatu pengolahan. Logam berat Pb2+ dan Mn 2+ adalah salah satu pencemar dalam limbah cair tersebut yang cukup berbahaya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kapasitas penyisihan Pb2+dan Mn2+ dari variasi bed kolom, mengetahui berapa besar penyisihan Pb 2+ dan Mn 2+ dengan teknik penukar ion menggunakan resin Dowex HCR-S dan efisiensi regenerasi menggunakan H2SO4. Pertukaran ion adalah suatu proses dimana suatu material atau bahan yang tidak terlarut menangkap ion -ion bermuatan positif atau negatif dari suatu larutan elektronit dan melepaslkan ion-ion bermuatan sejenis lainnya kedalam alarutan dengan jumlah yang setara (Benefield, 1982). Resin sebagai material penukar ion adalah suatu asam atau basa yang tidak larut dalam air, tetapi dapat mengembang sampai ketingkat tertentu (Helffrich, 1962). Regenerasi adalah suatu proses pengembalian kualitas resin ke keadaan semula. Proses pengaliran air limbah meleswati bed colom dinamakan running. Pada penelitian ini dilakukan 4 (empat) kali running, diamna tiap running memiliki ketinggian bed kolom yang berbeda seperti yang tertera pada tabel dibawah. Dalam satu running dilakukan 2 (dua) kali service run dan 1 (satu) kali regenerasi. Panjang kolom 121, 5 cm. dan pompa yang digunakan adalah pompa peristaltik dengan 3 selang silikon. Variasi ketinggian bed kolom yaitu : Run I = 94, 44 cm, Run II = 76,2 cm., Run III = 50, 8 cm., Run IV = 25, 4 cm. Dari hasil analisis limbah cair dapat diketahui bahwa konsentrasi effluen Pb2+ berkisar antara 0,01 - 0,03 mg/l dan Mn2+ berkisar antara 0,02-0,1 mg/L. Sedangkan menurut PP No. 82 Th 2001 (tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air) bahwa baku mutu yang diperbolehkan adalah Pb 2+ = 0, 03 mg/L dan Mn2+ = 0,01 mg/L. Dari proses penelitian didapatkan hasil sebagai berikut :1.variasi bed kolom diketahui bahwa tinggi bed terkecil (25,4) memiliki kapasitas tukar ion terbesar (Pb2+ = 99, 28 meq/L dan Mn 2+ = 64096,21 meq/L).2. Efluen proses regenerasi ion Mn2+ yaitu MnSO4 dapat digunakan kembali untuk analisis Mn yang lain. 3. Dari proses regenerasi menggunakan H2S04 diketahui bahwa tinggi bed terkecil (25, 4) memiliki efeisiensi regenerasi terbesar (Pb 2+ - 98, 15 % & Mn 2+ - 99, 76 %).Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa proses pertukaran ion Pb2+ dan Mn2+ dengan menggunakan regenerasi H2SO4 hanya efektif untuk ion Mn2+ saja karena hasilnya dapat dipergunakan kembali untuk analisis Mn , sedangkan untuk ion Pb 2+ tidak efektif
P PUSARPEDAL PUSPITEK SERPONG Water Laboratory is a laboratory whose activity is to observe and measure degree of wastewater originating from an institution or an industry. The liquid derived from such activity is noxious, has a range of characteristic, average in volume and irregulary bleached. Even tough is has no direct effect to human being as well as environment still there must be a system to put it into process. Severe metal such as Pb 2+ and Mn 2+ are quite dangerous toxic within the liquid. The purpose of this study is to find out the capacity of Pb and Mn segregation from bed columm variation , how much the separation prevails by a techniques called ion exchanging using resin Dowex HCR-S and the efficiency of renegeration using H2 SO4.Ion exchanging is process where a material that cannot be dissolved captures positive ions or negative from electrolyte emulsion and release other similar ions into the liquid at the same amount (Benefield, 1982). Resin as a contagious substance to ions, is an acid or non acid (basa), which does not emulsify in water. However it can escalate to a particular level (Helffrich, 1962). Regeneration is a process of restoration of Resin quality to its previous state.The process of directing wastewater through the bed columm called running. In this observartion, it columm out up to 4 (four) times, in one running , service run is operated twice and regeneration is stimulated one time. Length of the columm is 121, 5 cm. and a peristaltic pump is employed with 3 pipes made of Silicon. The variation of bed columm height is : Run I = 94, 44 cm., Run II =76, 2 cm., Run III = 50, 8 cm, Run IV = 25, 4 cm.From the analysis of the liquid waste, it appears that effluent concentrate of Pb2+ ranges from 0,01 to 0, 03 mg/L, while Mn2+ varies between 0,02 to 0, 01 mg/L. Legally according to PP No. 82 th 2001 (regarding Water Quality Pollution Control), the applicable standard quality is 0, 03 mg/L for Pb2 and 0, 10 mg/L for Mn 2+.The process of evaluation results the following facts :1. In bed collumm variation , it isidentified that most undersized height of bed (25, 4 cm) has the largest capacity for ion exchanging process (Pb 2+ = 147, 64 meq /L and Mn 2+ = 72502, 79 meq/L).2. Effluent for regenratiobn process of ion Mn2+, which is MnSO4 is reusable in favor of analyzing other Mn.3. From the regeneration processby means of H2SO4 it is acknowledged that the titiest height of bed comes up with the the most efficient process of regeneration (Pb2+ = 98, 15 % and Mn 2+ = 99, 76 %)Basedon the the above enlightenment , a conclusion can be drawn that the process of exchanging ions Pb2+ and Mn 2+ using H2SO4 is merely effective for ion Mn2+, as the result is still applicable for other analysis of Mn, while ion Pb 2+ is proven in effective