DETAIL KOLEKSI

Analisis morfomometri dan morfotektonik untuk menentukan zonasi tektonik pada sungai Cisadane dan sekitarnya, Kabupaten Tanggerang , ProvinsI Banten

3.3


Oleh : Muchamad Hario Yudistrio

Info Katalog

Nomor Panggil : 1068/TG/2019

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2019

Pembimbing 1 : Suherman Dwi Nuryana

Pembimbing 2 : Novi Triany

Subyek : Stratigraphic geology

Kata Kunci : morphometry, morphotectonic, geographic information system

Status Posting : Published

Status : Tidak Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2019_TA_GL_07212142_Halaman-judul.pdf 15
2. 2019_TA_GL_07212142_Bab-1.pdf 3
3. 2019_TA_GL_07212142_Bab-2.pdf
4. 2019_TA_GL_07212142_Bab-4.pdf
5. 2019_TA_GL_07212142_Bab-5.pdf
6. 2019_TA_GL_07212142_Daftar-Pustaka.pdf 3

J Jawa Barat merupakan salah satu wilayah yang memiliki kerawanan bencana tinggi, kondisi ini dipengaruhi oleh tatanan geologi yang kompleks sehingga rawan dengan bencana geologi, sesar dapat diketahui dengan pendekatan studi morfotektonik. Dengan cara analisis morfometri digunakan untuk mengidentifikasi karakter bentuk suatu wilayah dan kaitannya dengan tingkat aktivitas tektonik. Perbandingan aspek-aspek morfotektonik pada batuan berumur Kuarter dan Tersier akan melibatkan proses tektonik aktif di dalamnya. Penelitian dilakukan dengan tiga metode yaitu metode studio dengan pengukuran data Rb, Dd, Smi, Smf, dan Fault Fracture Density metode lapangan dengan cara pemetaan geologi pengambilan foto lapangan, metode laboratorium dengan menganalisi intervensi pembuktian data lapangan dengan data studio dan adanya keterkaitan antara keaktifan sesar di wilayah penelitian. Keaktifan sesar dan parameter geomorfologi dapat diketahui dengan berbagai pendekatan morfotektonik, Parameter morfometri dan morfotektonik seperti Rb, Dd, Smi, Smf dan Fault Fracture Density tersebut menjadi acuan dalam menentukan keaktifan. Struktur geologi di daerah penelitian berupa kekar dan sesar yang berarah relatif barat laut – tenggara. Sesar tersebut dibuktikan oleh adanya kelurusan dari citra DEM serta data kekar yang ditemukan dilapangan.

W West Java is one of the regions that has a high disaster vulnerability, this condition is influenced by a complex geological order that is prone to geological disasters, faults can be identified by morphotectonic studies. By means of morphometric analysis it is used to identify the character of the shape of an area and its relation to the level of tectonic activity. Comparison of morphotectonic aspects in Quaternary and Tertiary rocks will involve active tectonic processes in them. The study was conducted with three methods, namely the studio method by measuring data Rb, Dd, Smi, Smf, and Fault Fracture Density field methods by means of geological mapping of field photographs, laboratory methods by analyzing interventions to prove field data with studio data and the linkages between active faults in the research area. The activity of faults and geomorphological parameters can be known by various morphotectonic approaches. Morphometric and morphotectonic parameters such as Rb, Dd, Smi, Smf and Fault Fracture Density are the references in determining activeness. The geological structure in the study area is in the form of a solid and a fault that is relatively northwest - southeast. The fault is evidenced by the existence of lines from the DEM image and the solid data found in the field. Keywords: Morphometry, Morphotectonic, watershed, active Tectonics

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?