Analisis pengangkatan cutting dengan metode CTR, CCA dan CCI pada sumur F di lapangan J dan sumur K di lapangan S
T Terdapat beberapa tahapan proses pemboran dalam pembuatan sumur yang diperlukan mulai dari atas permukaan sampai dengan bawah permukaan, salah satutahapan pada pemboran tersebut adalah mengenai proses pengangkatan serbuk bordari bawah permukaan sampai ke atas permukaan dimana pada saat melakukanpengangkatan sebuk bor diperlukan pemilihan lumpur yang sesuai sehinggapengangkatan serbuk bor tersebut dapat berjalan optimal.Metode yang digunakan pada analisis pengangkatan serbuk bor diawalidengan perhitungan beberapa parameter yaitu, perhitungan nilai dai power lawindeks dan perhitungan mengenai power konstanta law, yang nantinya nilai padaperhitungan tersebut akan digunakan sebagai acuan dalam perhitungan nilai dariKCCI, nilai kecapatan lumpur pada annulus dan kecepatan slip lumpur.Perhitungan yang digunakan dalam analisis pengangkatan serbuk bor iniadalah metode, yaitu cutting transport ratio, cutting concentration in annulus, dancutting carrying index. Perhitungan parameter keberhasilan pengangkatan serbukbor berkaitan dengan parameter lumpur yang digunakan. Ada beberapa parameteryang digunakan meliputi, densitas, viskositas, plastic viscosity, dan yield point.Oleh karena itu, komposisi lumpur yang baik akan sangat menentukan keberhasilansuatu kegiatan pemboran pada suatu sumur. Apabila kemampuan mengangkatserbuk bor oleh lumpur pemboran terbilang buruk, maka akan memberikan dampakyang cukup besar, seperti pipa terjepit maupun pipa selubung yang tidak dapatdiletakan dengan sempurna.Pada analisis lumpur yang digunakan terhadap pengangkatan serbuk boryang dilakukan pada sumur F dan K tersebut di peroleh nilai pengangkatan serbukbor pada trayek 17,5, pada steerable motor nilai dari CTR 92,85; CCA 1,22; CCI1,16, pada drill colar nilai dari CTR 92,85; CCA 1,22; CCI 1,16. Dan drill pipenilai dari CTR 92,18; CCA 1,24; CCI 1,00. Dan pada trayek 12,25, pada steerablemotor nilai dari CTR 97,04; CCA 0,31; CCI 5,24, pada drill colar nilai dari CTR97,04; CCA 0,31; CCI 4,18. Dan drill pipe nilai dari CTR 96,22; CCA 0,31; CCI3,60.
T There are several stages of the drilling process in making wells that are needed starting from the surface to the subsurface, one of the stages in the drillingis about the process of removing drill cuttings from the subsurface to the top ofthe surface where when lifting a drill is required the selection of suitable mud sothat the lifting of drill cuttings can run optimall.The method used in analysis drill cuttings begins with the calculation ofseveral parameters, namely, calculation of the value of the power law index andcalculation of the law's constant power, which will be used as a reference incalculating the value of KCCI, the mud speed value in the annulus and mud slipspeed.The calculations used in the analysis of drill cuttings are methods,namely cutting transport ratio, cutting concentration in annulus, and cuttingcarrying index. Calculation of the parameters of success of drill cuttings isrelated to the parameters of the mud used. There are several parameters usedincluding, density, viscosity, plastic viscosity, and yield point. Therefore, thecomposition of a good mud will greatly determine the success of a drilling activityin a well. If the ability to lift drill cuttings by drilling mud is fairly poor, it willhave a considerable impact, such as a pinched pipe or a sheath pipe that cannotbe placed perfectly.In the analysis of mud used on the drilling of drill cuttings carried outon wells F and K, the value of drill cuttings obtained on route 17.5, on steerablemotor values from CTR 92.85; CCA 1.22; CCI 1.16, on the drill colar value fromCTR 92.85; CCA 1.22; CCI 1.16. And drill pipe values from CTR 92.18; CCA1.24; 1.00 CCI. And on route 12.25, on steerable motor values from CTR 97.04;CCA 0.31; CCI 5.24, on the value colar drill from CTR 97.04; CCA 0.31; CCI4.18. And drill pipe values from CTR 96.22; CCA 0.31; CCI 3.60.