Pengaruh diameter partikel dan desain ditributor udara terhadap fluidisasi di dalam fluidized bed
F Fluidisasi merupakan metoda mengontakan butiran-butiran padat dengan fluida baik cair maupun gas. Dengan metoda ini diharapkan butiran-butiran padat memiliki sifat seperti fluida, apabila laju alir fluida kurang dari laju minimum yang dibutuhkan untuk menyebabkan partikel padatan tetap diam. Fenomena fluidisasi masih perlu di amati karena banyak faktor yang berpengaruh didalamnya yang akan menentukan karakteristik proses fluidisasi tersebut, Penelitian ini menggunakan pasir silika sebagai partikel padatan dikarenakan pasir silika cukup baik dalam menyimpan panas, dan ukuran partikel yang digunakan yaitu diameter 175, 275, 375 ïm dikarenakan melanjutkan penelitian ricky sanjaya, pada distributor udara digunakan jenis tuyure dengan 6 variasi, berikut variasinya tipe A yaitu atap datar dengan lubang dan badan tabung, tipe B yaitu atap datar tanpa lubang dan badan tabung, tipe C yaitu atap kerucut tidak pejal dengan lubang dan badan tabung, tipe D yaitu atap kerucut tidak pejal tanpa lubang dan badan tabung, tipe E yaitu atap datar dengan lubang dan badan tabungdengan kemiringan 10° dari dasar tabung, dan Tipe F yaitu atap datar tanpalubang dan badan tabung dengan kemiringan 10° dari dasar tabung. Geometritungku fluidized bed berbentuk tabung dengan ketinggian 2 m dan diameter 164mm. Kemudian menggunakan aplikasi CATIA dalam pemodelan geometri tiga dimensi (3D), untuk tahap analisa aliran fluida digunakan metoda rekayasa Computational Fluid Dynamics (CFD) pada program ANSYS dengan metoda multifasa Eularian-Eularian. Fenomena fluidisasi yang terjadi pada keenam tipe air distributor adalah sama yaitu bubbling, akan tetapi dengan bertambah besar diameter partikel maka ukuran dari volum bubbling akan mengecil, dan menyebabkan fluidisasi yang lebih lambat. Diameter partikel ukuran 175 ïm terbaik menggunakan distributor tipe A, kemudian ukuran diameter 275 ïm paling baik menggunakan distributor udara tipe B, dan pada diameter partikel 375ïm terbaik menggunakan distributor tipe C.
F Fluidization is a method of contacting dense granules with fluids liquid or fluids gas. With this method it is expected that solid granules have fluid-like properties, if the fluid flow rate is less than the minimum rate needed to cause solid particles to remain stationary. The fluidization phenomenon still needs to be observed because many factors that influence it will determine the characteristics of the fluidization process. This study uses silica sand as a solid particle because silica sand is good enough to store heat, and the particle size used is 175, 275, 375 ïm due to continued research on ricky sanjaya, in the air distributor used tuyure type with 6 variations, the following are variations in type A namely flat roof with holes and tube body, type B which is a flat roof with no holes and tube body, type C ie the cone roof is not solid with holes and tube body, type D, which is a solid cone roof without holes and tube body, type E, that is a flat roof with holes and a tube body with a slope of 10 ° from the bottom of the tube, and Type F which is a flat roof without holes and a tube body with a slope of 10 ° from the bottom of the tube. The geometry of the fluidized bed furnace is tubular with a height of 2 m and a diameter of 164 mm. Then using CATIA application in three- dimensional (3D) geometry modeling, the fluid flow analysis phase used the Computational Fluid Dynamics (CFD) engineering method in the ANSYS program with the Eularian-Eularian multifasa method. The fluidization phenomenon that occurs in the six distributor water types is the same as bubbling, but with the increase in particle diameter, the size of the bubbling volume will shrink, and cause a slower fluidization. The best particle diameter of 175 ïm uses a type A distributor, then a diameter of 275 ïm is best to use a type B air distributor, and the best particle diameter of 375 μm uses a type C distributor.