Pengaruh vermicomposting terhadap penurunan populasi Bakteria Scherichia Coli pada limbah padat Rumah Sakit Hasan Sadikin
L Limbah rumah sakit dapat menimbulkan berbagai macam dampak kesehatan, hal ini disebabkan Karena rumah sakit sebagai tempat pusat penyakit. Sehingga limbah yang dihasilkan dari rumah sakit dapat terkontaminasi oleh mikroorganisme patogen yang merugikan makhluk hidup lainnya. Limbah rumah sakit juga bisa dianggap sebagai rantai penyakit berbahaya. Salah satu solusinya adalah pengomposan menggunakan cacing tanah atau vermicomposting. Vermicomposting diyakini dapat membunuh mikroorganisme patogen seperti E. coli. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari kemampuan cacing tanah dalam menurunkan populasi bakteri &. coli dan pengurai sampah bahan organik. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana penurunan populasi bakteri akibat penggunaan cacing tanah pada limbah rumah sakit. Dalam penelitian ini diamati populasi bakteri E.coli dan pertambahan bobot badan cacing tanah selama pengomposan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua: perlakuan suhu media berkisar antara 21,5 - 30 C. Kelembaban media perlakuan A, B, dan C berkisar antara (40 - 80)%. Dan pada pengobatan D berkisar 90%. Untuk pH media pada perlakuan A, B & C berkisar antara 6,3 - 6,8, sedangkan untuk perlakuan D berkisar antara 4,3 - 4,7. Penurunan populasi bakteri pada perlakuan A sebesar 99,27% pada minggu pertama, 93,58% pada minggu kedua, 94,11% pada minggu ketiga, dan 84,21% pada minggu keempat. Penurunan perlakuan B sebesar 99,93% pada minggu pertama, 99,94% pada minggu kedua, 93,81% pada minggu ketiga, dan 95,99% pada minggu keempat. Sedangkan pada perlakuan C penurunan sekitar 99,99% pada minggu pertama. 80,45% pada minggu kedua, 93,81% pada minggu ketiga, dan 100% pada minggu keempat. Sedangkan pada perlakuan D penurunan sekitar 23,13% pada minggu pertama, 53,60% pada minggu kedua, 48,8% pada minggu ketiga, dan 24,34% pada minggu keempat. Sedangkan pertambahan bobot cacing tanah pada perlakuan A pada minggu pertama sekitar 37,6%, pada minggu kedua 26,16%, pada minggu kedua 7,37% & pada minggu keempat pada perlakuan B 7,72% pada perlakuan B berat badan kembali. Jumlah cacing tanah sekitar 24,4% pada minggu pertama, 20,25% pada minggu kedua, 10,42% pada minggu ketiga & 7,7% pada minggu keempat. Pada perlakuan C bobot cacing tanah pada minggu pertama 15,73%, minggu kedua 11,6%, minggu ketiga 5,9% & minggu keempat 5%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah yang terbesar. penurunan populasi E.coli yang dicapai dengan perlakuan C. Dan pertambahan bobot cacing tanah terbesar dicapai dengan perlakuan B.Penjelasan:Perlakuan A = 25 gr berat cacing tanah / 1200 gr bahan organikPerlakuan B = 50 gr berat cacing tanah / 1200 gr bahan organik Perlakuan U = 75 gr berat cacing tanah / 1200 er bahan organikPengobatan D = tanpa cacing tanah