Perancangan hotel resort di Kuta Bali dengan pendekatan arsitektur neo vernakular
P Penerapan konsep neo-vernakular pada rancangan hotel resort di Kuta ini diaplikasikan pada bentuk masa bangunan, zona kegiatan, material, dan struktur. Bentuk dasar massa bangunan berbentuk persegi, sesuai dengan bentuk dasar bangunan vernakular Bali. Zona kegiatan menggunakan konsep sanga mandala yang mengatur pola zona kegiatan sesuai dengan vernakular bali, seperti pada area utamaning utama terdapat merajan sebagai tempat beribadah, area madya untuk zona kegiatan menginap dan kegiatan penunjag, area natah sebagai pusat kegiatan komunal, dan area nistaning nista sebagai zona pintu masuk dan servis. Konsep sanga mandala juga dicampur dengan konsep desa kala patra yang menjadkan zona kegiatan sanga mandala menjadi lebih fleksibel. Material yang menggunakan material-material modern yang ramah lingkungan, seperti menggunakan bahan PVC untuk fasad ukiran. Untuk struktur, sebagai unsur neo dan material alami untuk fasad sebagai penerapan konsep vernakular, struktur yang mengambil dari arsitektur bali namun menggunakan material modern sehingga tercipta arsitektur struktur yang berkonsep neo-vernakular.
T The application of the neo-vernacular concept to the design of resort hotels in Kuta is applied to the shape of the building, zone of activity, material and structure. The basic shape of the building's mass is square, in accordance with the basic shape of Balinese vernacular buildings. The activity zone uses the concept of sanga mandala that governs the activity zone pattern according to the Balinese vernacular, as in the main area there is a pedestrian as a place of worship, the middle area for overnight activities and penunjag activities, natah area as a center for communal activities, and a non-zone as a zone entrance and service. The concept of sanga mandala is also mixed with the concept of the village when it is patra which becomes a very flexible mandala activity zone. Materials that use modern materials that are environmentally friendly, such as using PVC materials for carving facades. For structure, as a neo and natural material for facade as the application of vernacular concepts, structures that take from Balinese architecture but use modern materials so as to create a neo-vernacular conceptual architecture.