Perbaikan sistem kerja petugas halte transit transjakarta pada koridor 4 (Dukuh Atas Pulogadung) dengan menggunakan pendekatan macroergonomics analysis and design
T Transjakarta merupakan salah satu alat transportasi massal yang digunakan masyarakat DKI Jakarta dan sekitarnya. Rata-rata jumlah penumpang pada koridor 4 (Dukuh Atas - Pulogadung) naik sekitar 23 % setiap tahunnya. Hal tersebut mendorong pihak Unit Pengelola Transjakarta untuk mengatasi permasalahan antara penumpang dan petugas saat ini. Keluhan para penumpang mengenai buruknya pelayanan petugas di halte busway khususnya halte transit menjadi masalah yang perlu diperhatikan. Sebesar 12% para penumpang mengeluhkan sikap petugas Transjakarta. Petugas tidak dapat melayani penumpang dengan baik pada saat jam sibuk dikarenakan banyaknya jumlah penumpang jam sibuk tidak sebanding dengan jumlah petugas. Pengamatan secara langsung dan wawancara yang dilakukan membenarkan bahwa petugas tidak dapat melayani dengan baik para penumpang pada jam sibuk dan para petugas mengalami kelelahan. Cara petugas melayani penumpang adalah bagian dari sistem kerja petugas. Sistem kerja petugas ialah sistem yang mengatur aktivitas kerja petugas busway yang terdiri kasir, barrier dan PAM Halte dengan tujuan memberikan pelayanan terbaik untuk penumpang. Maka dari itu dilakukan pemecahan masalah dengan menggunakan pendekatan Macroergonomics Analysis and Design. Macroergonomics anlaysis and design dapat memecahkan masalah dari segi organisasi, lingkungan serta teknologi pada sistem yang berjalan saat ini. Melalui sepuluh tahapan proses yaitu melakukan scan subsistem organisasi dan lingkungan, analisis subsistem teknik, mendefinisikan unit operasi dan proses bekerja, mengumpulkan variansi data, membangun matriks variansi, tabel kontrol variansi dan analisis peran, alokasi fungsi dan perancangan desin, persepsi tanggung jawab dan evaluasi, perancangan usulan perbaikan dan implementasi dan improve, maka diperoleh hasil usulan perbaikan yaitu melakukan sosialisasi SOP di halte busway, mengadakan briefing setiap 3 bulan sekali, memberikan pelatihan building quality service excellent dan mengalokasikan petugas pada jam sibuk ke halte yang memilki penumpang lebih banyak. Implementasi usulan perbaikan dilakukan dengan cara melakukan penempelan SOP di halte busway yang sesuai dengan aturan display ergonomis, setelah dilakukan hal tersebut petugas dapat menerima dan merasa terbantu dengan adanya SOP tersebut, namun belum ada dampak yang signifikan dari penempelan SOP dikarenakan singkatnya waktu implementasi yang dilakukan.
T Transjakarta is one of the mass transportation tools used by the people of DKI Jakarta and its surroundings. The average number of passengers in corridor 4 (Hamlet Up - Pulogadung) rises about 23% annually. This prompted the Transjakarta Management Unit to address the problems between passengers and current officials. Passengers' complaints about the poor service of the bus stops, especially the transit buses, are a matter of concern. As many as 12% of passengers complained about the attitude of Transjakarta officials. Officers can not serve passengers well during peak hours because the number of passengers during peak hours is not proportional to the number of officers. Direct observations and interviews confirmed that officers were unable to properly serve passengers during peak hours and officials were exhausted. The manner in which passengers serve is part of the officer's work system. Working system officer is a system that regulates the work activities of busway officers consisting of cashiers, barrier and PAM Halte with the aim of providing the best service for passengers. Therefore solving the problem using Macroergonomics Analysis and Design approach. Macroergonomics anlaysis and design can solve problems in terms of organization, environment and technology in the current system. Through the ten stages of the process of scanning organizational and environmental subsystems, analysis of the technical subsystem, defining the operating units and processes of work, collecting data variance, constructing variance matrices, variance control tables and role analysis, functional allocation and desin design, perceptions of responsibility and evaluation, the proposed improvement and implementation and improvement, the result of improvement proposal is to socialize the SOP at the busway stop, hold briefings once every 3 months, provide training on building quality service excellent and allocate officers during rush hour to the bus stop which has more passengers. Implementation of proposed improvement is done by attaching SOP at Busway Shelter in accordance with ergonomic display rules, after which the officer can accept and feel helped by the SOP, but there is no significant impact from SOP attachment due to the shortness of implementation time.