DETAIL KOLEKSI

Analisis perbandingan penggunaan bahan peledak anfo dan emulsion terhadap fragmentasi overburden di pt hanwha mining services indonesia site kideco jaya agung, kalimantan timur


Oleh : Fatih Farhan Trisetyo

Info Katalog

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2024

Pembimbing 1 : Pantjanita Novi Hartami

Pembimbing 2 : Yuga Maulana

Subyek : BLASTING

Kata Kunci : blasting, explosives, fragmentation, geometry

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2024_SK_STT_073002000039_Halaman-Judul.pdf 13
2. 2024_SK_STT_073002000039_Surat-Pernyataan-Revisi-Terakhir.pdf 1
3. 2024_SK_STT_073002000039_Surat-Hasil-Similaritas.pdf 1
4. 2024_SK_STT_073002000039_Halaman-Pernyataan-Persetujuan-Publikasi-Tugas-Akhir-untuk-Kepentingan-Akademis.pdf 1
5. 2024_SK_STT_073002000039_Lembar-Pengesahan.pdf 1
6. 2024_SK_STT_073002000039_Pernyataan-Orisinalitas.pdf 1
7. 2024_SK_STT_073002000039_Formulir-Persetujuan-Publikasi-Karya-Ilmiah.pdf 1
8. 2024_SK_STT_073002000039_Bab-1.pdf 4
9. 2024_SK_STT_073002000039_Bab-2.pdf 27
10. 2024_SK_STT_073002000039_Bab-3.pdf 7
11. 2024_SK_STT_073002000039_Bab-4.pdf 5
12. 2024_SK_STT_073002000039_Bab-5.pdf 1
13. 2024_SK_STT_073002000039_Daftar-Pustaka.pdf 2
14. 2024_SK_STT_073002000039_Lampiran.pdf 33

P Peledakan adalah aktivitas pemberaian batuan padat yang bersifat kompak dari batuan induknya dengan menggunakan bahan peledak. Sebelum dilakukannya proses peledakan perlu adanya penentuan pola pemboran dan pola peledakan, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Pada proses peledakan PT Hanwha Mining Services Indonesia Site Kideco Jaya Agung menggunakan 2 jenis bahan peledak yaitu Amonium nitrate fuel oil (ANFO) dan Emulsion. Kecepatan detonasi untuk bahan peledak ANFO sebesar 2.500 - 4.500 m/s, sedangkan kecepatan detonasi untuk bahan peledak emulsion sebesar 5.000 - 5.800 m/s.Hasil Peledakan ini dipengaruhi oleh hasil fragmentasi pasca peledakan, dan hasil fragmentasi ini dipengaruhi oleh arah pengeboran, pola pengeboran, geometri peledakan, dan bahan peledak yang digunakan. Pada penelitian ini akan dilakukan perbandingan penggunaan 2 jenis bahan peledak yang berbeda terhadap hasil fragmentasi pasca peledakan dan melakukan perbandingan pada hasil fragmentasi pasca peledakan pada 2 jenis bahan peledak tersebut. Pada penelitian ini target fragmentasi ukuran batuan ≤60 cm yang di hasilkan ≥80%. Pada penelitian ini menggunakan metode Kuz-Ram untuk memprediksi fragmentasi peledakan dan metode image analysis dengan menggunakan software whipfrag untuk mengukur fragmentasi peledakan dengan menggunakan foto fragmentasi aktual.Metode Kuz-Ram digunakan sebagai prediksi untuk memastikan bahwa fragmentasi hasil peledakan sesuai dengan target dan hasil metode image analysis digunakan sebagai perbandingan hasil fragmentasi penggunaan dua bahan peledak yang digunakan. Pada penelitian ini beberapa ukuran fragmentasi peledakan aktual jauh dari prediksi metode Kuz-Ram, dengan adanya perbedaan dibuatkan rekomendasi geometri lubang ledak dengan memvariasikan nilai Kb standar dan menggunakan metode Kuz-Ram untuk memprediksi hasil peledakan dari rekomendasi geometri.Pengolahan data fragmentasi aktual dengan foto fragmentasi yang diolah dengan software whipfrag didapatkan bahwa hasil peledakan dengan emulsi lebih baik dari menggunakan ANFO, untuk mendapatkan hasil fragmentasi yang lebih baik telah dibuatkan tiga rekomendasi geometri yang telah di uji dengan metode Kuz-Ram, dengan hasil rata-rata ukuran fragmentasi ≤60 cm dan persentasenya sebesar 80%.

B Blasting is an activity that involves breaking compact solid rock from its parent rock using explosives. Before the blasting process, it is necessary to determine the drilling pattern and blasting pattern to achieve optimal results. At the Kideco Jaya Agung site of PT Hanwha Mining Services Indonesia, two types of explosives are used: Ammonium Nitrate Fuel Oil (ANFO) and Emulsion. The detonation velocity for ANFO explosives is 2,500 - 4,500 m/s, while for emulsion explosives, it is 5,000 - 5,800 m/s.The results of blasting are influenced by the post-blast fragmentation, which is affected by the drilling direction, drilling pattern, blasting geometry, and the explosives used. This study aims to compare the use of two different types of explosives on the post-blast fragmentation results and compare the fragmentation results of these two types of explosives. The target for this study is to achieve rock fragmentation of ≤60 cm in size with a result of ≥80%. The Kuz-Ram method is used to predict blast fragmentation, and the image analysis method using Whipfrag software is employed to measure blast fragmentation using actual fragmentation photos.The Kuz-Ram method is used as a prediction to ensure that the blast fragmentation results meet the target, and the image analysis method results are used to compare the fragmentation results of the two explosives used. In this study, some actual blast fragmentation sizes were far from the Kuz-Ram method prediction. Recommendations for blast hole geometry were made by varying the standard Kb value and using the Kuz-Ram method to predict the blasting results from the recommended geometry.The actual fragmentation data processing with fragmentation photos analyzed using Whipfrag software revealed that the blasting results using emulsion were better than using ANFO. To achieve better fragmentation results, three geometry recommendations were developed and tested using the Kuz-Ram method, with an average fragmentation size of ≤60 cm and a percentage of 80%.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?