DETAIL KOLEKSI

Hubungan penggunaan pacifier dengan angka kejadian batuk pilek pada batita bulan September-November tahun 2014

4.0


Oleh : Prinandita Saraswati

Info Katalog

Nomor Panggil : 616.203-SAR-h

Penerbit : FK - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2015

Pembimbing 1 : Suweino

Subyek : Toddler - Cough;Pacifiers

Kata Kunci : pacifier, cough, upper respiratory track infection, toddlers

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2015_TA_SKD_03011232_Halaman-judul.pdf
2. 2015_TA_SKD_03011232_Pengesahan.pdf
3. 2015_TA_SKD_03011232_Bab-1_Pendahuluan.pdf
4. 2015_TA_SKD_03011232_Bab-2_Tinjauan-literatur.pdf
5. 2015_TA_SKD_03011232_Bab-3_Kerangka-konsep.pdf
6. 2015_TA_SKD_03011232_Bab-4_Metode.pdf
7. 2015_TA_SKD_03011232_Bab-5_Hasil.pdf
8. 2015_TA_SKD_03011232_Bab-6_Pembahasan.pdf
9. 2015_TA_SKD_03011232_Bab-7_Kesimpulan.pdf
10. 2015_TA_SKD_03011232_Daftar-pustaka.pdf 4
11. 2015_TA_SKD_03011232_Lampiran.pdf

P Pacifier atau dikenal dengan istilah kempeng atau dot dalam berbagai variasi bentuk telah digunakan manusia selama beberapa tahun. Pada saat ini terdapat beberapa pendapat yang mengemukakan bahwa penggunaan kempeng memberikan keuntungan 75 sampai 85 persen padabatita di negara barat. Salah satu keuntungan penggunaan pacifier atau kempeng yaitu sebagai analgetik dalam pengaplikasiaannya yaitu memberikan efek menenangkan dan mencegah kecemasan bayi atau batita. Menurut Mattos- Graner RO, beberapa penelitian menunjukan bahwa pacifier ataukempeng berpotensi menjadi tempat berkoloninya organisme bakteri dan Candida(6). Suatu penelitian yang dilakukan Brook I menyatakan bahwa 21 dari 40 pacifier atau kempeng terkontaminasi positif saat dikultur berpotensi mengandung bakteri yang bersifat patogen untuk otitis media dan infeksi lain(7). Maka penulis ingin membahas lebih lanjut mengenai penggunaan pacifier atau kempeng yang diduga menyebabkan batuk pilek pada batita. Penelitian ini menggunakan desain analisis observasional secara potong lintang (cross-sectional).yang mengikut sertakan 154 pasien batita berada di poli anak Rumah Sakit Anugerah Bunda Khatulistiwa Pontianak, Kalimantan Barat. Data dikumpulkan dengan menggunakan wawancara dan rekam medis untuk menentukan diagnosis terutama batuk pilek. Analisis data dengan menggunakan SPSS for windows versi 21.0 dan tingkat kemaknaan yang digunakan besarnya 0,05. Analisis Chi-square tidak menunjukkan penggunaan pacifier menyebabkan batuk pilek pada batita diRumah Sakit Anugerah Bunda Khatulistiwa karena didapatkan nilai p > 0,05 Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan pengunaan pacifier dengan kejadian batuk pilek pada batita di Rumah sakit Anugerah Bunda Khatulistiwa tahun 2014.

H Humans have used pacifiers with various forms for several years. There are some opinions suggesting that the use of pacifiers provide 75 to 85 percent analgesic advantage in toddlers in western countries.One advantage in the use of pacifier is its analgesic properties which has a calming effect and can prevent anxiety for babies and toddler. According to Mattos Graner RO; pacifiers could potentially be colonized by bacterial organisms and Candida (6). A study conducted by Brook I revealed that 21 of the 40 pacifiers tested are contaminated with bacteria that are pathogenic for otitis media and other infections (7). The author would like to discuss more throughly the usage of pacifier and the potential negative side effect upon toddler. The method of this study is a cross-sectional observational analysis. Including 154 patients at Anugerah Bunda Khatulistiwa Pontianak Hospital, Kalimantan Barat. Data were analyzed using medical records and interviews to determine the diagnosis, specifically with upper respiratory tract infections. Data analysis were compiled using chi-square analysis. Chi-square analysis showed there is no significant correlation between pacifier use and the incidence of upper respiratory track infection in toddlers at Anugerah Bunda Khatulistiwa Pontianak Hospital,Kalimantan Barat. (> 0.05). This study shows that there is no corelation between pacifier use and the incidence of upper respiratory tract in toddlers at Anugerah Bunda Khatulistiwa Pontianak Hospital, Kalimantan Barat,2014.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?