D Deformitas ekstremitas bawah dapat menyebabkan perubahan pada struktur anatomi tubuh salah satunya adalah flat foot. Beberapa penelitian menunjukkan penurunan kejadian flat foot pada anak-anak antara usia 7 hingga 12 tahun, dari 72,6% menjadi 37,9%. Kondisi flat foot dapat mempengaruhi kelincahan seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan kejadian flat foot dengan tingkat kelincahan pada anak usia 7 hingga 10 tahun.METODEPenelitian potong lintang dilakukan pada anak usia 7 – 10 tahun yang bersekolah di SD Negri Jakarta. Pengambilan sample menggunakan cara simple random sampling dengan kriteria inklusi subjek penelitian yaitu memiliki IMT normal, kooperatif, dan bersedia mengikuti penelitian. Kriteria ekslusi berupa anak dengan berkebutuhan khusus, anak dengan nyeri atau riwayat cedera ekstremitas bawah, memiliki jenis arkus pedis yaitu cavus foot, dan anak yang demam, pilek, dan batuk. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Februari hingga April 2023. Penilaian flat foot menggunakan wet footprint test dan kelincahan menggunakan shuttle run test. Analisis data bivariat menggunakan uji Chi-square dengan tingkat kemaknaan p < 0,05.HASILSebanyak 168 responden yang diteliti, didapatkan 58,3% diantaranya memiliki kondisi flat foot. Pengukuran kelincahan dengan shuttle run test mendapatkan hasil 51,8% respoden yang memiliki kelincahan di bawah rata-rata. Hasil uji Chi-Square menunjukkan adanya hubungan signifikan antara flat foot terhadap tingkat kelincahan dengan p = 0 ,000 (p<0,05).KESIMPULANTerdapat hubungan flat foot terhadap kelincahan pada anak usia 7 – 10 tahun.