DETAIL KOLEKSI

Tipomorfologi hunian etnis arab di kampung al munawar Palembang

5.0


Oleh : Wan Helwa

Info Katalog

Subyek : Domestic architecture - Al Munawar

Penerbit : FTSP - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2021

Pembimbing 1 : Etty R. Kridarso

Kata Kunci : typhomorphology, residential ethnic arab, Al Munawar village, Palembang

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2021_TS_MAR_152011910001_Halaman-Judul.pdf
2. 2021_TS_MAR_152011910001_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2021_TS_MAR_152011910001_Bab-1_Pendahuluan.pdf
4. 2021_TS_MAR_151011900001_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2021_TS_MAR_152011910001_Bab-3_Metode-Penelitian.pdf
6. 2021_TS_MAR_152011910001_Bab-4_Analisis-dan-Pembahasan.pdf
7. 2021_TS_MAR_151011900001_Bab-5_Kesimpulan.pdf
8. 2021_TS_MAR_151011900001_Daftar-Pustaka.pdf
9. 2021_TS_MAR_151011900001_Lampiran.pdf

K Kota Palembang terbagi menjadi 2 bagian yaitu ruas Ulu dan ruas Ilir yang diisolasi oleh aliran Musi (Aan Suriadi, 2019). Penduduk luar terdiri dari Melayu, Cina dan Arab mereka berkelompok dan membuat suatu permukiman yang disebut kampung. Pada tahun 2004 pemerintah daerah setempat berencana membangun jembatan musi 3 yang berlokasi pada kampung arab Al Munawar. Namun adanya penolakan oleh warga setempat dan memperjuangkan kampung tersebut sehingga kampung Al Munawar ditetap sebagai cagar budaya dan wisata relgi oleh dinas kebudayaan dan pariwisata. Lalu bagaimana Tipomorfologi pada pola tata ruang, fasad bangunan hunian kampung Arab di Al Munawar yang masuk dalam cagar budaya. Maka perlu adanya penelitian dengan menggunakan paradigma rasionalisme dan metode kualitatif berupa deskriptif narrative dengan pendekatan kepada Tipo-morfologi rumah, dengan mengumpulkan data primer dan sekunder. Analisa Data dan survey pada 8 rumah yang masuk dalam cagar budaya. Kesimpulan pada Tipomorfologi pada hunian etnis arab di Kampung Al Munawar ditentukan berdasarkan tipe dan perubahan bentuk, pola tata ruang dan fasad bangunan.

T The city of Palembang is divided into two parts, namely the Ulu section (Seberang Ulu Region) and the Ilir section (Seberang Ilir Region) which are isolated by the Musi flow (Aan Suriadi, 2019). The outside population consists of Malays, Chinese and Arabs, they group together and make a settlement called a village. In 2004 the local government planned to build a Musi 3 bridge located in the Arab village of Al Munawar. However, there was a rejection by local residents and fighting for the village so that Al Munawar village was designated as a cultural heritage and religious tourism by the culture and tourism department. Then how is the typo-morphology in the spatial pattern, the facade of the Arab village residential building in Al Munawar which is included in the cultural heritage. So there is a need for research using the rationalism paradigm and qualitative methods in the form of descriptive narrative with an approach to house typo-morphology, by collecting primary and secondary data. Data analysis and survey on 8 houses that are included in the cultural heritage. Conclusions on the typomorphology of ethnic Arab residences in Al Munawar Village are determined based on the type and changes in shape, spatial patterns and building facades.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?