DETAIL KOLEKSI

Analisis ketidakseimbangan arus dan kegagalan starting pada motor induksi tiga fasa di PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk menggunakan matlab simulink


Oleh : Nadiev Daffa Amzad

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2023

Pembimbing 1 : Chairul Gagarin I

Pembimbing 2 : Tyas Kartika Sari

Subyek : Electric relays;Electric power transmission;Electrical engineering

Kata Kunci : three phase induction motor, belt conveyor, power, torque, efficiency, starting failure, current rec

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2023_TA_STE_062001900022_Halaman-Judul.pdf 12
2. 2023_TA_STE_062001900022_Lembar-Pengesahan.pdf 3
3. 2023_TA_STE_062001900022_Bab-1_Pendahuluan.pdf 10
4. 2023_TA_STE_062001900022_Bab-2_Kajian-Pustaka.pdf 50
5. 2023_TA_STE_062001900022_Bab-3_Metode-Penelitian.pdf 88
6. 2023_TA_STE_062001900022_Bab-4_Hasil-dan-Analisis.pdf 34
7. 2023_TA_STE_062001900022_Bab-5_Kesimpulan-dan-Saran.pdf 4
8. 2023_TA_STE_062001900022_Daftar-Pustaka.pdf 6

M Motor Induksi Tiga fasa adalah salah satu motor penggerak yang sering digunakan pada industri modern ini. Pengaplikasian dari motor ini ada banyak jenis, yaitu : lift, penggerak turbin, dan penggerak utama belt conveyor. Belt conveyor ini dapat digunakan untuk menjadi alat transportasi hasil tambang batu kapur seperti yang digunakan PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk. yang memiliki Panjang 4,2 KM yang dapat mengirimkan batu kapur dengan kapasitas 5000 TPH dengan kecepatan 5,6 m/s, penggerak yang digunakan pada belt conveyor DP102 ini memiliki tiga motor induksi tiga fasa yang memiliki rating daya sebesar 492kW dalam keadaan tanpa beban dan pada keadaan berbeban 630kW. Motor induksi ini menggunakan metode Direct on line yang menarik arus 5 – 7 kali dari arus nominalnya. Motor induksi tiga fasa ini membutuhkan sumber tegangan, arus, dan faktor daya yang bagus untuk tetap mendapatkan performa yang baik. Permasalahan yang muncul akibat adanya ketidakseimbangan arus dan terjadi kegagalan pengasutan pada motor yang mengakibatkan kerugian dan kerusakan pada komponen kelistrikan dan mekanik. Pada penelitian ini akan dilakukan perhitungan dan analisis ketidakseimbangan arus dan menggunaakan metode autotrafo untuk menurunkan arus masuk yang dimodelkan melalui aplikasi Simulink, yang akan menganalisa nilai perbandingan daya keluaran, torsi, dan efisiensi. Dari data lapangan, ketidakseimbangan arus, dan pengasutan autotrafo. setelah dilakukan permodelan, dilakukan perbandingan Daya keluaran, Torsi, dan efisiensi antara Data lapangan dan permodelan Simulink, yang menghasilkan selisih 3% untuk daya keluaran, 2% untuk torsi dan 3.08% untuk efisiensi. Dilakukan perbandingan antara data ketidakseimbangan arus dan data Simulink yang memiliki selisih 6% untuk daya keluaran, 10% untuk torsi dan 5% untuk efisiensi. Dilakukan juga perbandingan antara pengasutan Direct On Line dan autotrafo yang menghasilkan arus awal auto trafo lebih kecil dan memiliki selisih 1% untuk daya output, 3 % untuk torsi, dan 1.36% efisiensi. serta arus awal yang masuk kedalam motor dapat dikurangi pada saat jam 07.00, 14.00 dan 17.00 dengan hasil arus awal pada motor yang menggunakan metode pengasutan autotrafo memiliki arus lebih kecil yaitu 23A, 12A dan 11A dibandingkan metode pengasutan direct on line sebesar 47A, 30A dan 29A. unbalance, and starting of the autotransformer. After modeling, a comparison of the output power, torque and efficiency between the field data and the Simulink model was carried out, which resulted in a difference of 3% for output power, 2% for torque and 3.08% for efficiency. A comparison is made between current unbalance data and Simulink data which has a difference of 6% for output power, 10% for torque and 5% for efficiency. A comparison was also made between the starting of Direct On Line and the auto transformer which resulted in a smaller auto transformer starting current and had a difference of 1% for output power, 3% for torque, and 1.36% efficiency. and the initial current that enters the motor can be reduced at 07.00, 14.00 and 17.00 with the results of the initial current on the motor using the autotransformer starting method having smaller currents of 23A, 12A and 11A compared to the direct on line starting method of 47A, 30A and 29A

T Three-phase induction motor is one of the driving motors that is often used in this modern industry. There are many types of applications for this motor, namely: lifts, turbine drives, and conveyor belt prime movers. This conveyor belt can be used as a means of transporting limestone mining products such as that used by PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk. which has a length of 4.2 KM which can deliver limestone with a capacity of 5000 TPH at a speed of 5.6 m/s, the drive used on the DP102 conveyor belt has three three-phase induction motors which have a power rating of 492kW in no-load conditions and at a load of 630kW. This induction motor uses the Direct on line method which draws a current of 5-7 times the nominal current. This three-phase induction motor requires a good source of voltage, current, and power factor to maintain good performance. Problems that arise due to current imbalance and failure to start the motor resulting in loss and damage to electrical and mechanical components. In this research, current unbalance calculations and analysis will be carried out and the autotransformer method will be used to reduce the inflow modeled through the Simulink application, which will analyze the ratio of output power, torque, and efficiency. From field data, current

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?