DETAIL KOLEKSI

Efektivitas penggunaan saliva buatan untuk mengurangi keparahan xerostomia pasca radioterapi kanker kepala dan leher : scoping review

5.0


Oleh : Jeremy Hans Budiyanto

Info Katalog

Nomor Panggil : 616.31 JER e

Penerbit : FKG - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2022

Pembimbing 1 : Dewi Priandini

Subyek : Oral medicine

Kata Kunci : artificial saliva, xerostomia, post-radiotherapy of head and neck cancer.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2022_TA_KG_040001800074_Halaman-Judul.pdf
2. 2022_TA_KG_040001800074_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2022_TA_KG_040001800074_Bab-1_Pendahuluan.pdf 7
4. 2022_TA_KG_040001800074_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2022_TA_KG_040001800074_Bab-3_Kerangka-Teori.pdf
6. 2022_TA_KG_040001800074_Bab-4_Metode-Penelitian.pdf
7. 2022_TA_KG_040001800074_Bab-5_Hasil-Penelitian.pdf
8. 2022_TA_KG_040001800074_Bab-6_Pembahasan.pdf
9. 2022_TA_KG_040001800074_Bab-7_Kesimpulan-dan-Saran.pdf
10. 2022_TA_KG_040001800074_Daftar-Pustaka.pdf 5
11. 2022_TA_KG_040001800074_Lampiran.pdf

L Latar belakang: Xerostomia merupakan keluhan yang paling sering muncul dan dialami oleh para pasien kanker kepala dan leher setelah menjalani proses radioterapi. Untuk itu, diperlukan perawatan khusus untuk mengurangi keparahan xerostomia pasca radioterapi kanker kepala dan leher. Salah satunya dengan menggunakan saliva buatan. Tujuan: Untuk mengetahui efektivitas penggunaan saliva buatan untuk mengurangi keparahan xerostomia pasca radioterapi kanker kepala dan leher. Metode: Penelitian ini disusun dengan menggunakan metode penulisan scoping review dengan menyintesis dan menyajikan data secara deskriptif dan naratif, tanpa melibatkan penilaian kualitas studi atau risiko bias. Hasil: Hasil scoping review ini menunjukkan bahwa saliva buatan cukup efektif untuk digunakan sebagai intervensi untuk mengurangi keparahan xerostomia pasca radioterapi kanker kepala dan leher. Untuk mengetahui lebih lanjut efektivitas penggunaan saliva buatan dalam mengurangi keparahan xerostomia pada pasien pasca radioterapi kanker kepala dan leher, diperlukan banyak pertimbangan dalam menentukan sampel/ partisipan, jumlah partisipan, durasi penelitian dan metode evaluasi yang digunakan. Kesimpulan: Scoping review ini menunjukkan bahwa penggunaan saliva buatan dinilai cukup efektif dengan tingkat signifikansi p < 0, 05. Data-data hasil evaluasi pada masing-masing penelitian menunjukkan bahwa 70% hingga 90% kondisi pasien membaik, keluhan xerostomia menurun/ berkurang dan para pasien mengalami peningkatan kualitas hidup (quality of life).

B Background: Xerostomia is the most common symptom occurred and experienced by head and neck cancer patients after undergoing radiotherapy. For this reason, a special treatment is needed to reduce the severity of xerostomia after radiotherapy for head and neck cancer. One of the treatment which can be given is by using artificial saliva or saliva substitute. Objective: To determine the effectiveness of using artificial saliva to reduce the severity of xerostomia after head and neck cancer radiotherapy. Method: This study is written in the form of scoping review by synthesizing and describing the data naratively, without assessing the quality of the studies and their risk of bias. Result: The result of this scoping review showed that artificial saliva is effective in reducing the severity of xerostomia after radiotherapy of head and neck cancer. To find out further about the effectiveness of artificial saliva to reduce the severity of xerostomia after radiotherapy of head and cancer, many considerations are needed in terms of determining the participants, the number of the samples, the durations of the study and the evaluation method which is used in the study. Conclusions: This scoping review showed that the use of artificial saliva to reduce the severity of xerostomia was effective with the level of significance p < 0,05. The reviewed data shows that 70% to 90% of the patients indicates the improvement of condition, the decrease of xerostomia severity and the increase of their quality of life.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?