DETAIL KOLEKSI

Evaluasi kinerja lalu lintas simpang ber-april BCP selama proyek pembangunan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu


Oleh : Sarah Mutia

Info Katalog

Penerbit : FTSP - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2020

Pembimbing 1 : Budi Hartanto Susilo

Subyek : Traffic engineering

Kata Kunci : travel costs, traffic performance, queue length, time delay.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2020_TA_STS_051001500107_Halaman-Judul.pdf
2. 2020_TA_STS_051001500107_Lembar-pengesahan.pdf 5
3. 2020_TA_STS_051001500107_Bab-1_Pendahuluan.pdf 4
4. 2020_TA_STS_051001500107_Bab-2_Tinjauan-pustaka.pdf
5. 2020_TA_STS_051001500107_Bab-3_Metode-penelitian.pdf
6. 2020_TA_STS_051001500107_Bab-4_Analisis-data.pdf
7. 2020_TA_STS_051001500107_Bab-5_Kesimpulan-dan-saran.pdf
8. 2020_TA_STS_051001500107_Daftar-Pustaka.pdf 2
9. 2020_TA_STS_051001500107_Lampiran.pdf

P Proyek pembangunan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu merupakan proyek Tol yang dibangun berpotongan terhadap Simpang ber-APILL BCP. Simpang ber-APILL BCP memiliki 4 lengan/pendekat, yaitu pada Pendekat Utara dan Selatan yaitu Jalan Ahmad Yani, pada Pendekat Timur yaitu Jalan Mayor Madmuin Hasibuan, dan pada Pendekat Barat yaitu Jalan Kyai Haji Noer Ali. Permasalahan utama yang diambil pada penelitian ini adalah mengevaluasi kinerja lalu lintas simpang. Kinerja lalu lintas yang dievaluasi yaitu dengan membandingkan Volume lalu lintas, Nilai Derajat Kejenuhan, Panjang Antrean, dan Waktu Tundaan Total. Dari evaluasi tersebut ditentukan kerugian yang dialami oleh pengguna jalan melalui tundaan rata-rata tambahan dan biaya perjalanan. Hasil studi menyatakan terjadinya penurunan kinerja lalu lintas pada kondisi Konstruksi. Nilai derajat kejenuhan pada saat kondisi konstruksi mengalami peningkatan dibandingkan pada saat kondisi pra konstruksi. Nilai Derajat Kejenuhan tertinggi terjadi pada pendekat utara yaitu sebesar 1.03 pada kondisi konstruksi yang sebelumnya bernilai 1.00 pada kondisi pra-konstruksi. Nilai Panjang antrean tertinggi terjadi pada pendekat timur yaitu sebesar 285.49 meter pada saat kondisi pra-konstruksi dan meningkat menjadi 1188.86 meter pada saat kondisi. Nilai Waktu Tundaan Total juga mengalami peningkatan yaitu sebesar 82.77 detik/skr menjadi 327.83 detik/skr. Kerugian yang dialami pengguna jalan yaitu nilai waktu tundaan tambahan sebesar 249 detik/skr dan biaya pejalanan sebesar Rp 97,844,477,736 /tahun. Solusi yang didapatkan dari permasalahan yang terjadi yaitu Rencana Manajemen Lalu Linta (RMLL) dengan menggunakan flyover dan Optimalisasi APILL. Alternatif lainnya yaitu pengurangan kendaraan berat.

B Bekasi-Cawang-Kampung Melayu Toll road project is a tol project builded proportioning with the BCP intersection that equipped with traffic signal. BCP intersection that equipped with traffic signal have 4 parts, which is the north and south part named Jalan Ahmad Yani, the east part that is Jalan Mayor Madmuin Hasibuan, and the west part namely Jalan Kyai Haji Noer Ali. The main problem that is taken for this research is to evaluate the enforcement of the traffic of the intersection. the enforcement of the traffic of the intersection that had been evaluated with comparing the Traffic Volume, the Value Degree of Saturation, the Queue Lenght , and the Total Delay Time. From this evaluation, it is determined that the losses experienced by road users through additional average delays and travel costs. The study results state a decrease in traffic performance in the Construction conditions. The value of the degree of saturation during construction conditions has increased compared to during pre-construction conditions. The highest value of the degree of the saturation occurs at the north part in the amount of 1.03 on construction condition before in the amount of 1.00 during pre-construction conditions. The highest value of Queue Length occurs at the east part in the amount of 285.49 meters during pre-construction condition and increases to 1188.86 meters during the condition. The value of the total delay time increases as well in the amount of 82.77 s/skr menjadi 327.83 s/skr. The loss suffered by the street user is the addition of the value of the delay time in the amount of 249 s/skr and trave cost in the amount of Rp 97,844,477,736 /year. Solution resulted from the problems that occurs is Traffic Management Plan (TMP) using fly over and traffic signal optimalization. The other alternative is to reduce heavy goods vehicles.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?