Hubungan antara tingkat stres dengan kejadian dermatitis seboroik pada remaja
D Dermatitis seboroik adalah penyakit kulit kronis yang berulang dengan predileksi pada area yang memiliki banyak kelenjar sebasea. Dermatitis seboroik (DS) dapat terjadi pada semua golongan umur, dari bayi sampai orang dewasa. Pada awal pubertas sampai dekade-dekade selanjutnya, aktivitas kelenjar sebasea mencapai puncak keduanya. Pencegahan rekurensi menjadi hal yang paling penting yaitu dengan menjauhi salah satu faktor pencetusnya yaitu stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara tingkat stres dan dermatitis seboroik pada remaja. Penelitian ini merupakan studi analitik observasional dengan desain cross-sectional yang dianalisis dengan uji statistik Chi-Square dengan tingkat kepercayaan 95%. Studi ini meliputi analisis univariat dan bivariat terhadap variabel tingkat stres dengan kejadian dermatitis seboroik. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 72 sampel remaja. Prevalensi dermatitis seboroik didapatkan 25%, variabel jenis kelamin dan kejadian ketombe didapatkan p=0,892 dan variabel tingkat stres dan kejadian dermatitis seboroik didapatkan p=0,936. Tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dan kejadian dermatitis seboroik pada remaja dan juga tidak terdapat hubungan antara tingkat stres dengan kejadian dermatitis seboroik pada remaja.
S Seborrheic dermatitis is a chronic skin disease that recurs with predilection in areas that have many sebaceous glands. Seborrheic dermatitis (DS) can occur in all age groups, from infants to adults. At the beginning of puberty until the following decades, sebaceous gland activity reaches its peak. Prevention of recurrence is the most important thing, namely by avoiding one of the trigger factors, namely stress. This study is aimed to determine the relationship between stress levels and seborrheic dermatitis in adolescents. A cross-sectional observational study was conducted and a total of 72 adolescents were included. This study involved univariate analysis and bivariate analysis toward stress levels and seborrheic dermatitis with level of reliability at 95%. The prevalence seborrheic dermatitis at 25%, the relationship between gender and seborrheic dermatitis by p=0,892 and the relationship between stress levels and seborrheic dermatitis by p=0,936. This study revealed that there is no relationship between gender and seborrheic dermatitis in adolescents and also there is no relationship between stress levels and seborrheic dermatitis in adolescents.