DETAIL KOLEKSI

Analisis tingkat kebisingan akibat aktivitas pesawat terbang di Bandara International Minangkabau Padang Pariaman Sumatera Barat

3.3


Oleh : Luthfi Fahreza

Info Katalog

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2019

Pembimbing 1 : Melati Ferianita Fachrul

Pembimbing 2 : Asih Wijayanti

Subyek : Enviromental management - Counter Noise

Kata Kunci : noise, airport, WECPNL method, contour noise.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2019_TA_STL_082001300043_Halaman-Judul.pdf
2. 2019_TA_STL_082001300043_Bab-1.pdf
3. 2019_TA_STL_082001300043_Bab-2.pdf
4. 2019_TA_STL_082001300043_Bab-3.pdf
5. 2019_TA_STL_082001300043_Bab-4.pdf
6. 2019_TA_STL_082001300043_Bab-5.pdf
7. 2019_TA_STL_082001300043_Daftar-Pustaka.pdf
8. 2019_TA_STL_082001300043_Lampiran.pdf

B Bandar Udara Internasional Minangkabau merupakan bandara utama provinsi Sumatera Barat yang terletak di Kabupaten Padang Pariaman. Bandara ini memiliki satu landasan pacu dengan dimensi 3000 m x 45 m. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui intensitas kebisingan yang berada pada kawasan Bandar Udara terutama pada lokasi area landasan pacu (runway) dan pemukiman sekitar area landasan pacu, menghitung indeks kebisingan dengan metode WECPNL (Weighted Equivalent Continuous Perceived Noise Level) dan membuat Kontur Tingkat Kebisingan (Noise Level Contour), mengetahui intensitas kebisingan pada setiap titik sampling di bandar udara sesuai dengan ICAO (International Civil Aviation Organization), dan membuat kontur tingkat kebisingan (Noise Level Contour) di sekitar area bandara. Teknik pengambilan data primer dilakukan menggunakan Sound Level Meter, untuk mengukur intensitas kebisingan pesawat saat lepas landas dan mendarat di 16 titik pada bulan April 2018 – Mei 2018. Titik pengukuran ditetapkan berdasarkan ICAO (International Civil Aviation Organization) dan menghitung indeks kebisingan menggunakan metode WECPNL (Weighted Equivalent Continuous Perceived Noise Level). Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas tertinggi terletak pada kawasan bandara terutama Titik 4 dengan jarak 1000 meter dari ujung landasan pacu yang merupakan posisi pesawat tinggal landas dan memiliki intensitas sebesar 97,9 dB(A) dan Titik 5 berjarak 2000 meter yang terletak di luar kawasan bandara yang memiliki intensitas kebisingan sebesar 94,9 dB(A). Hasil WECPNL memiliki nilai yang berbeda tiap titik. Titik 4 memiliki nilai Indeks WECPNL sebesar 83,95 dB(A), menurut Keputusan Menteri Perhubungan No 48 Tahun 2002 Titik 4 jarak 1000 meter dari sumber bising termasuk dalam kawasan tingkat III. Berdasarkan hasil intensitas kebisingan tertinggi di dalam kawasan area bandara dihasilkan oleh pesawat Boeing 737-800 sebesar 97,9 dB(A) dan intensitas kebisingan terendah ada di Titik 3 sebesar 40,0 dB(A). Hasil dari peta kontur menunjukkan Titik 4 yang memiliki nilai Indeks WECPNL sebesar 83,95 dB(A) termasuk dalam kawasan tingkat III yang mana tidak memenuhi standar yang diharuskan. Saran yang diberikan antara lain perlu adanya penanganan lebih lanjut untuk meminimalkan intensitas kebisingan di pemukiman. Perlu adanya penanganan khusus yang dilakukan dengan cara pemasangan penghalang atau bangunan peredam kebisingan seperti menanam lebih banyak pohon disekitar pemukiman sebagai pengendali bising pada media rambatan akibat aktifitas pesawat terbang.

M Minangkabau International Airport is the main airport of the province of West Sumatra located in Padang Pariaman district. This airport has one runway with dimensions of 3000 m x 45 m, The purpose of this study was to determine the intensity of the noise that is present at the airport pasrticularly on the location area of the runway and settlements around the area of the runway, calculate the index of noise with WECPNL (Weighted Equivalent Continuous Perceived Noise Level) method and make Noise Level Contour, determine the intensity of the noise at each sampling point at the airport according to ICAO (International Civil Aviation Organization), and make noise level contour around the airport area. Primary data collection technique was performed using Sound Level Meter, to measure the intensity of airplane noise during takeoff and landing at 16 points in April 2018 - May 2018. The measurement point is set by ICAO (International Civil Aviation Organization) and the calculation of the noise index using WECPNL (Weighted Equivalent Continuous Perceived Noise Level) method. The results showed that the highest intensity lies in the airport area, especially point 4 with a distance of 1000 meters from the end of the runway which is a takeoff position and has an intensity of 97.9 dB (A) and point 5 within 2000 meters located outside the airport area which has an noise intensity of 94.9 dB (A). The result of WECPNL have a different value for each point. Point 4 has WECPNL index value of 83.95 dB (A), according to Minister of Transportation No. 48 Year 2002, point 4 with a distance of 1000 meters from the source of noise is in level III region. Based on the results of the highest noise intensity in the area of the airport area produced by Boeing 737-800 airplane with 97.9 dB (A) and the lowest noise intensity is in point 3 with 40.0 dB (A). The result from the contour map show that point 4 which had WECPNL index value of 83.95 dB (A) is also in level III region which does not meet the required standards. Advice given is the need for further treatment to minimize the noise intensity in the settlement. It needs a special handling is done by installing a barrier or builing that reduce noise such as planting more trees around the settlements as noise controller in the propagation media due to airplane activity.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?