P Perdarahan dalam bidang obstetrik sampai saat ini masih memegang peran sebagai masalah utama dalam proses sebelum maupun sesudah kelahiran terutama pada kelompok sosio-ekonomi lemah sekalipun di negara maju. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan kejadian perdarahan pada kehamilan sekarang adalah riwayat seksio sesarea.Jaringan parut uterus dapat meningkatkan komplikasi yang diakibatkan oleh melemahnya jaringan uterus dikarenakan pernah terdapat luka yang sudah menjadi jaringan parut. Jaringan parut tersebut akan mempunyai kekuatan yang lebih rendah dibandingkan jaringan yang tidak mengalami luka atau jaringan parut. Maka pada kehamilan berikut, jaringan parut tersebut menjadi sebuah risiko komplikasi terhadap ibu. Jenis penelitian ini menggunakan desain observasional analitik secara potong lintang (cross-sectional) dengan desain penelitian retrospektif, dimana data penelitian menggunakan data sekunder yaitu dengan melihat hasil buku register persalinan dan rekam medik pasien dengan riwayat seksio sesarea yang kemudian hamil kembali dengan jumlah 125 sampel utama dan 40 sampel pembanding. Dari 125 sampel dengan riwayat seksio sesarea, sebanyak 10 sampel mengalami perdarahan antepartum. Ditambah dengan sampel kontrol sebanyak 40 sampel untuk pembanding didapatkan 1 pasien perdarahan. Didapatkan tidak adanya hubungan yang bermakna antara frekuensi SC dan riwayat SC dengan keluhan perdarahan dengan nilai p = 0,289 dan p = 0,299. Tidak ada hubungan yang bermakna antara riwayat seksio sesarea dengan perdarahan antepartum pada kehamilan sekarang wanita usia reproduktif.