L Layanan telekomunikasi di Indonesia memegang peranan penting dalam mendukung perkembangan sosial dan ekonomi. Pengguna layanan ini terus bertambah, sehingga kebutuhan akan Base Transceiver Station (BTS) juga meningkat. Peningkatan jumlah BTS turut mencerminkan kenaikan permintaan listrik. Mengingat dampak perubahan iklim, langkah dekarbonisasi pada menara telekomunikasi menjadi sangat penting untuk mengurangi jejak karbon. Salah satu upaya yang dilakukan PT. Centratama adalah penggunaan BTS hybrid berbasis energi terbarukan. Sistem ini memanfaatkan energi ramah lingkungan sebagai sumber daya utama. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi daya output dan efisiensi panel surya pada BTS hybrid di dua lokasi, yakni Bumi Setia Mekar, Bekasi, dan Warung Kondang, Sukabumi. Kedua lokasi menggunakan panel surya Trina Solar Mono Crystalline (550 Wp), baterai Lithium 48V-100Ah, dan inverter 8kW, 3-phase. Faktor-faktor seperti intensitas cahaya matahari, temperatur lingkungan diperhitungkan. Hasil menunjukkan BTS Warung Kondang minggu keempat mencatat daya terbesar (22,9 kWh), radiasi matahari tertinggi (264,14 W/m²), temperatur terendah (22,96°C), dan efisiensi terbaik (10,10%). Penelitian ini membuktikan bahwa efisiensi panel surya dipengaruhi oleh radiasi matahari dan temperatur lingkungan, serta memberikan masukan bagi PT. Centratama dan sektor industri lainnya.