L Latar belakang: Obat kumur dapat mencegah terjadinya akumulasi plak. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa formulasi obat kumur yang mengandung air perasan jahe gajah (Zingiber officinale var. officinale) memiliki sifat antibakteri, pH dan viskositas yang baik. Ujian lanjutan yang perlu dilakukan terhadap formulasi obat kumur tersebut adalah uji organoleptik. Tujuan: Untuk menganalisis perbedaan formulasi obat kumur yang mengandung air perasan Zingiber officinale var. officinale konsentrasi 3,125% dan 6,25% terhadap uji organoleptik meliputi warna, aroma, dan rasa pada hari ke-0, 14, 28, 42, dan 56. Metode: Jenis penelitian ini merupakan observasional dengan rancangan cross-sectional study. Uji organoleptik menggunakan indra manusia sebagai alat pengukur untuk mengetahui daya tarik konsumen terhadap warna, aroma, dan rasa formulasi obat kumur. Uji organoleptik dilakukan setiap 2 minggu selama 56 hari, melibatkan 30 mahasiswa FKG Universitas Trisakti yang berusia 18 hingga 23 tahun. Hasil: Panelis lebih menyukai warna, aroma dan rasa pada formulasi obat kumur yang mengandung air perasan jahe gajah (Zingiber officinale var. officinale) dengan konsentrasi 3,125%. Warna obat kumur konsentrasi 3,125% adalah jernih sedikit kuning, sedangkan obat kumur konsentrasi 6,25% berwarna kuning sedikit keruh. Obat kumur konsentrasi 3,125% dan 6,25%, keduanya memiliki aroma yang sedikit tajam dan rasa yang sedikit tajam. Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa panelis lebih menyukai obat kumur dengan warna yang jernih sedikit kuning, aroma yang sedikit tajam, dan rasa yang sedikit pedas.Kata kunci: obat kumur, jahe gajah, uji organoleptik, warna, aroma, rasa