L Latar Belakang: Kanker mulut adalah suatu masalah kesehatan yang umumdijumpai di berbagai negara. Kemampuan sel kanker untuk bermigrasi danbermetastasis sangat membahayakan. Pengobatan kanker konvensional masihmenimbulkan efek samping yang tidak diharapkan, sehingga bahan alam dapatdijadikan alternatif dalam pengobatan kanker. Tempe menjadi pilihan utama karenamemiliki kandungan isoflavon yang bersifat sebagai antikanker dan antioksidan.Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan daya migrasi sel HSC-3 pada berbagaikonsentrasi ekstrak tempe. Metode: Cell line HSC-3 diberikan lima kelompokperlakuan ekstrak tempe dengan pelarut etanol 70% dan air (25 μg/mL, 50 μg/mL,100 μg/mL, 200 μg/mL, dan 400 μg/mL). Pengamatan dilakukan pada jam ke-0, 6,dan 24 untuk mengukur daya migrasi sel HSC-3. Hasil: Hasil uji scratch assaymenggunakan ekstrak tempe dengan pelarut air dan etanol 70% menunjukkan satupersamaan yaitu kelompok konsentrasi 50 µg/mL memiliki luas area goresanterbesar setelah 24 jam. Kesimpulan: Hasil penelitian scratch assay menunjukkanterdapat perbedaan signifikan antar kontrol positif (doksorubisin) dan ekstraktempe dengan pelarut air, namun tidak terdapat perbedaan bermakna antarkelompok konsentrasi ekstrak tempe dengan pelarut air dan etanol 70% dalammenghambat daya migrasi sel HSC-3. Ekstrak tempe memiliki potensi untukmenghambat daya migrasi sel HSC-3.