DETAIL KOLEKSI

Optimasi produksi berdasarkan evaluasi sistem jaringan produksi pada lapangan mh menggunakan simulator pipesim


Oleh : Martin Hadinata

Info Katalog

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2023

Pembimbing 1 : Hari Karyadi Oetomo

Pembimbing 2 : Ghanima Yasmaniar

Subyek : Production - Network System

Kata Kunci : evaluation, optimization, scenario, production rate, artificial lift.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2023_SK_STP_071001900057_Halaman-Judul.pdf
2. 2023_SK_STP_071001900057_Surat-Pernyataan-Revisi-Terakhir.pdf 1
3. 2023_SK_STP_071001900057_Surat-Hasil-Similaritas.pdf 1
4. 2023_SK_STP_071001900057_Halaman-Pernyataan-Persetujuan-Publikasi-Tugas-Akhir-untuk-Kepentingan-Akademis.pdf 1
5. 2023_SK_STP_071001900057_Lembar-Pengesahan.pdf 1
6. 2023_SK_STP_071001900057_Pernyataan-Orisinalitas.pdf 1
7. 2023_SK_STP_071001900057_Formulir-Persetujuan-Publikasi-Karya-Ilmiah.pdf 1
8. 2023_SK_STP_071001900057_Bab-1.pdf 2
9. 2023_SK_STP_071001900057_Bab-2.pdf
10. 2023_SK_STP_071001900057_Bab-3.pdf
11. 2023_SK_STP_071001900057_Bab-4.pdf
12. 2023_SK_STP_071001900057_Bab-5.pdf
13. 2023_SK_STP_071001900057_Daftar-Pustaka.pdf
14. 2023_SK_STP_071001900057_Lampiran.pdf

L Lapangan MH merupakan lapangan minyak on-shore yang terdiri dari 18 sumur aktif. Produksi minyak bumi pada Lapangan MH tiap tahunnya mengalami penurunan sehingga perlunya dilakukan pengembangan pada lapangan tersebut. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan optimasi produksi berdasarkan sistem jaringan produksi salah satunya yaitu tekanan. Tekanan yang terdapat pada masing-masing kepala sumur harus dapat mengalirkan fluida menuju stasiun pengumpul. Selain itu juga tekanan dari tiap flowline sumur harus memiliki tekanan yang sama untuk masuk ke dalam satu manifold sebelum masuk ke dalam separator untuk dipisahkan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk melakukan pengembangan pada Lapangan MH agar dapat meningkatkan laju produksi saat ini. Studi evaluasi pada Lapangan MH ini dilakukan dengan menggunakan bantuan dari perangkat lunak PIPESIM untuk mengevaluasi jaringan permukaan bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang terdapat pada Lapangan MH serta mengembangkan skenario untuk meningkatkan laju produksi pada Lapangan MH. Hal pertama dilakukan pada proses simulasi yaitu menggambarkan kondisi lapangan sebenarnya menggunakan data aktual dengan tujuan agar hasil simulasi dengan bantuan perangkat lunak PIPESIM sudah dapat mewakilkan kondisi lapangan sebenarnya. Setelah melakukan simulasi pada Lapangan MH dengan mendapatkan faktor deviasi di bawah 10% dengan rata-rata deviasi pada hasil simulasi laju alir sebesar 0,71% serta rata-rata deviasi pada hasil simulasi tekanan pada kepala sumur sebesar 2,33% yang menandakan hasil simulasi dapat dijadikan acuan pada data sebenarnya. Dengan selesainya pembuatan simulasi kondisi jaringan pada Lapangan MH, selanjutnya dapat dilakukan pembuatan skenario optimasi produksi yang dapat dilakukan pada Lapangan MH. Perangkat lunak PIPESIM ini akan melakukan analisa dari kinerja fasilitas permukaan pada kondisi existing untuk mendapatkan hasil analisis sistem produksi yang komprehensif guna melakukan pengembangan pada lapangan tersebut. Perangkat lunak PIPESIM ini menyediakan fitur untuk pembuatan skema sumur dan pembuatan skema jaringan permukaan. Pada studi ini data pembuatan tiap sumur produksi dibuat sesuai dengan data yang yang terdapat pada Lapangan MH sehingga akan mendapatkan hasil yang actual. Hasil penelitian optimasi produksi berdasarkan sistem jaringan permukaan ini terdapat 3 skenario utama dimana skenario pertama dilakukan peningkatan kemampuan artificial lift pada Sumur MH-003, Sumur MH-004, MH-005, MH-008, dan MH-018. Pada skenario pertama ini Sumur MH-003, MH-004, MH-005, dan MH-018 yang memiliki artificial lift dengan tipe rod pump dilakukan peningkatan kemampuan artificial lift dengan cara menaikan kemampuan stroke per minute dari pompa, sedangkan pada sumur MH-008 yang sudah memiliki spesifikasi tertinggi pada lapangan tersebut dilakukan pergantian diameter pompa untuk melihat kenaikan laju produksi dari Sumur MH-008. Pada skenario pertama ini didapatkan peningkatan laju produksi liquid sebesar 57,22 STB/D dengan peningkatan laju produksi minyak sebesar 29,52 STB/D dan laju produksi air sebesar 27,70 STB/D, serta kenaikan laju produksi gas sebesar 0,0146 MMSCF/D. Pada skenario kedua dilakukan optimasi produksi dengan melakukan pemindahan aliran pada Sumur MH-015 yang awalnya bergabung dengan Sumur MH-011, MH-012, dan MH-013 menjadi aliran yang terpisah hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya back pressure pada Sumur MH-011, MH-012, dan MH-013 pada saat meningkatkan kemampuan dari Sumur MH-015. Pada skenario kedua ini didapatkan peningkatan laju produksi liquid sebesar 2,33 STB/D dengan peningkatan laju produksi minyak sebesar 2,19 STB/D dan laju produksi air sebesar 0,14 STB/D, serta kenaikan laju produksi gas sebesar 0,0346 MMSCF/D. Pada skenario ketiga dilakukan optimasi dengan menggabungkan skenario pertama dan skenario kedua yaitu meningkatkan kemampuan artificial lift pada sumur Lapangan MH yang masuk kedalam kriteria optimasi serta melakukan pemindahan aliran pada Sumur MH-015 untuk menghindari terjadinya back pressure pada sumur lainnya. Pada skenario ketiga ini didapatkan peningkatan laju produksi liquid sebesar 59,55 STB/D dengan peningkatan laju produksi minyak sebesar 31,71 STB/D dan laju produksi air sebesar 27,84 STB/D, serta kenaikan laju produksi gas sebesar 0,0492 MMSCF/D. Dari ketiga skenario tersebut, skenario ketiga merupakan skenario dengan tingkat incremental yang paling tinggi karena menggabungkan antara skenario pertama dan skenario kedua.

F Field MH is an onshore oil field consisting of 18 active wells. The annual production of crude oil in Field MH has been declining, necessitating the need for development in the field. There are several factors to consider in optimizing production based on the production network system, one of which is pressure. The pressure at each wellhead must be able to flow fluids to the gathering station. Additionally, the pressure from each well\'s flowline must be uniform before entering a manifold and then the separator for separation. The objective of this study is to develop Field MH to increase the current production rate. An evaluation study of Field MH is conducted using the assistance of PIPESIM software to evaluate the surface network, aiming to identify issues in Field MH and develop scenarios to enhance the production rate. The first step in the simulation process is to depict the actual field conditions using real data to ensure that the simulation results with the help of PIPESIM software represent the actual field conditions. After simulating Field MH and achieving a deviation factor below 10%, with an average deviation of 0.71% in flow rate simulation results and an average deviation of 2.33% in pressure simulation results at the wellheads, indicating that the simulation results can serve as a reference for actual data. With the completion of simulating the network conditions in Field MH, the next step is to create optimization scenarios that can be implemented in the field. The PIPESIM software will analyze the performance of surface facilities under existing conditions to obtain a comprehensive production system analysis for further development in the field. The PIPESIM software provides features for well scheme creation and surface network scheme creation. In this study, the well production data is based on the actual data available in Field MH to ensure accurate results. The optimization research based on the surface network system yields three main scenarios. The first scenario involves improving the artificial lift capability in Wells MH-003, MH-004, MH-005, MH-008, and MH-018. In this scenario, Wells MH-003, MH-004, MH-005, and MH-018, which have rod pump artificial lifts, are enhanced by increasing the stroke per minute capability of the pump. Meanwhile, in Well MH-008, which already has the highest specifications in the field, a pump diameter replacement is performed to observe the increase in production rate. This scenario results in a liquid production increase of 57.22 STB/D, with an oil production increase of 29.52 STB/D, water production increase of 27.70 STB/D, and a gas production increase of 0.0146 MMSCF/D. The second scenario involves optimizing production by redirecting the flow in Well MH-015, which was previously combined with Wells MH-011, MH-012, and MH-013, to separate the flow. This is done to avoid back pressure in Wells MH-011, MH-012, and MH-013 when enhancing the capability of Well MH-015. This scenario results in a liquid production increase of 2.33 STB/D, with an oil production increase of 2.19 STB/D, water production increase of 0.14 STB/D, and a gas production increase of 0.0346 MMSCF/D. The third scenario involves combining the first and second scenarios, which means enhancing the artificial lift capability in the wells that meet the optimization criteria and redirecting the flow in Well MH-015 to prevent back pressure in other wells. This scenario results in a liquid production increase of 59.55 STB/D, with an oil production increase of 31.71 STB/D, water production increase of 27.84 STB/D, and a gas production increase of 0.0492 MMSCF/D. Among the three scenarios, the third scenario shows the highest incremental rate as it combines the optimization from the first and second scenarios.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?