Halitosis ditinjau dari etiologi, diagnosis dan penatalaksanaannya (studi pustaka)
Nomor Panggil : 616.31 NOV h
Penerbit : FKG - Usakti
Kota Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2007
Pembimbing 1 : drg. Hartono Ruslijanto, Sp. PM.
Subyek : Dentistry - Oral disease
Kata Kunci : halitosis, gram negatives anaerobes, volatile sulphur compunds, organoleptik, halimeter, breath aler
Status Posting : Published
Status : Lengkap
No. | Nama File | Hal. | Link |
---|---|---|---|
1. | 2007_TA_KG_04003158_Halaman-Judul.pdf | ||
2. | 2007_TA_KG_04003158_Bab-1.pdf | 3 | |
3. | 2007_TA_KG_04003158_Bab-2.pdf |
|
|
4. | 2007_TA_KG_04003158_Bab-3.pdf |
|
|
5. | 2007_TA_KG_04003158_Bab-4.pdf |
|
|
6. | 2007_TA_KG_04003158_Daftar-Pustaka.pdf | 2 |
H Halitosis merupakan suatu masalah yang memiliki dampak pada kehidupan social. Penyebab halitosis bersifat multifaktorial yang didominasi oleh faktor lokal. Dokter gigi juga harus mampu mengenali faktor sistemik apa sajakah yang dapat menjadi penyebab halitosis. Pasien halitosis lebih sering mencari perawatan ke dokter gigi daripada ke dokter umum. Penyebab utama halitosis adalah bakteri anaerob gram negatip yang mampu melepaskan Volatile Sulphur Compound dari pembusukan sisa-sisa makanan. Diagnosis dan penatalaksaan halitosis tergabung dalam suatu perawatan rutin yang dilakukan oleh dokter gigi yang menanganinya. Organoleptik, halimeter dan suatu alat yang bemama breath alert dapat mengukur bau mulut. Ada lima kelas perawatan yang dapat dijadikan panduan seorang dokter gigi dalam merawat pasien halitosis.