DETAIL KOLEKSI

Pengaruh penggunaan Lighweight Expanded Clay Aggregate (lega) terhadap kuat tekan dan kuat tarik belah beton geopolimer


Oleh : Robiatul Adawiyah

Info Katalog

Penerbit : FTSP - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2022

Pembimbing 1 : Liana Herlina

Pembimbing 2 : Fahmy Hermawan

Subyek : Concrete construction - Civil engineering

Kata Kunci : geopolymer concrete, fly ash.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2022_TA_STS_051001800096_Halaman-Judul.pdf 12
2. 2022_TA_STS_051001800096_Lembar-Pengesahan.pdf 25
3. 2022_TA_STS_051001800096_Bab-1_Pendahuluan.pdf 30
4. 2022_TA_STS_051001800096_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf 16
5. 2022_TA_STS_051001800096_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf 170
6. 2022_TA_STS_051001800096_Bab-4_Analisa-dan-Pembahasan.pdf 155
7. 2022_TA_STS_051001800096_Bab-5_Kesimpulan.pdf 1
8. 2022_TA_STS_051001800096_Daftar-Pustaka.pdf 4
9. 2022_TA_STS_051001800096_Lampiran.pdf 10

S Saat ini beton konvensional masih banyak menggunakan bahan perekat berupa semenportland yang mana material tersebut menghasilkan gas emisi CO₂. Oleh karena itu perluadanya material alternatif lain seperti fly ash, material yang dihasilkan dari pembakaranbatubara yang berasal dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Selain itu, fly ash jugadikategorikan sebagai limbah B3 yang dapat mengganggu lingkungan, untuk itu denganmemanfaatkan fly ash sebagai bahan pembuatan beton geopolimer akan menjadi solusi yangtepat. Disisi lain, saat ini beton juga juga sudah banyak digunakan diberbagai macamkonstruksi sehingga pada penelitian ini digunakan agregat ringan berjenis LightweightExpanded Clay Aggregate (LECA) sebagai agregat kasar. Adapun penelitian ini bertujuanuntuk megetahui nilai karakteristik kuat tekan dan kuat tarik belah pada beton geopolimerdengan subtitusi parsial lightweight expanded clay aggregate sebesar 0%, 25%, 50% dan 75%dari agregat kasar. Perbandingan Na₂SiO₃ dan NaOH yang digunakan sebesar 2:1 dengankonsentrasi NaOH sebesar 8M. Curing beton geopolimer yang dilakukan yaitu curing ovendengan suhu 60℃ selama 24 jam dan curing dengan suhu ruangan. Hasil pengujianmenunjukkan bahwa semakin tinggi subtitusi LECA sebagai agregat kasar yang digunakan,kuat tekan dan kuat tarik belah yang dihasilkan semakin menurun.

C Currently, conventional concrete still uses a lot of adhesive material in the form of portlandcement which produces CO₂ emissions. Therefore, it is necessary to have other alternativematerials such as fly ash, a material produced from burning coal from steam power plants(PLTU). In addition, fly ash is also categorized as B3 waste that can disrupt the environment,therefore using fly ash as a geopolymer concrete material will be the right solution. On theother hand, currently concrete has also been widely used in various kinds of construction sothat in this study, lightweight aggregates of the type Lightweight Expanded Clay Aggregate(LECA) were used as coarse aggregates. This study aims to determine the characteristics ofthe compressive strength and split tensile strength of geopolymer concrete with partialsubstitution of lightweight expanded clay aggregate of 0%, 25%, 50% and 75% of coarseaggregate. The ratio of Na₂SiO₃ and NaOH used is 2:1 with a NaOH concentration of 8M. Thegeopolymer concrete curing is done by oven curing at 60℃ for 24 hours and curing at roomtemperature. The test results show that the higher the LECA substitution as coarse aggregateused, the lower the compressive strength and split tensile strength.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?