DETAIL KOLEKSI

Usulan penerapan Metode Lean Six Sigma untuk meningkatkan performansi proses produksi ban vulkanisir di PT. Kentredder Indonesia

3.0


Oleh : Andre

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2008

Pembimbing 1 : Amal Winotohadi

Pembimbing 2 : Deddy Sugiarto

Subyek : Six sigma (Quality control standard);Tires - Quality control

Kata Kunci : Lean Six Sigma method, quality control, retread tire production, PT. Kentredder Indonesia

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2008_TA_TI_06304077_Halaman-Judul.pdf
2. 2008_TA_TI_06304077_Bab-1.pdf
3. 2008_TA_TI_06304077_Bab-2.pdf
4. 2008_TA_TI_06304077_Bab-3.pdf
5. 2008_TA_TI_06304077_Bab-4.pdf
6. 2008_TA_TI_06304077_Bab-5.pdf
7. 2008_TA_TI_06304077_Bab-6.pdf
8. 2008_TA_TI_06304077_Bab-7.pdf
9. 2008_TA_TI_06304077_Daftar-Pustaka.pdf
10. 2008_TA_TI_06304077_Lampiran.pdf

P PT. Kentredder Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dibidang vulkanisir ban. Vulkanisir ban sendiri merupakan proses produksi yang membuat ban yang telah habis kembangnya menjadi ban dengan kembang ban yang baru. Seiring dengan perkembangan teknologi dan zaman, sistem vulkanisir mulai banyak dikenal oleh banyak orang. Hal ini memberikan dampak positif dan negatif bagi PT. Kentredder Indonesia. Di satu sisi meningkatkan order perusahaan sedangkan di sisi lain mulai bermunculan pesaing-pesaing yang baru sehingga perusahaan dituntut untuk meningkatkan pelayanan dan kualitas untuk para pelanggannya dengan cara menghasilkan produk yang sasuai dengan keinginan konsumen dan dalam waktu yang relatif singkat.Berdasarkan penelitian pendahuluan diketahui pokok permasalahan yang terjadi di PT. Kentredder Indonesia adalah adanya produk cacat yang sudah berada di atas target perusahaan yaitu sebesar 3.5 % dari target di bawah 3 %. Hal ini menunjukan bahwa masih banyak produk cacat yang harus di-rework. Adanya rework selain menurunkan kualitas produk tetapi juga menyebabkan rendahnya efisiensi waktu proses. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan performansi proses produksi ban vulkanisir dengan meningkatkan efisiensi waktu siklus dan tingkat sigma.Dari tahap define diketahui bahwa produk yang paling banyak diproduksi PT.Kentredder Indonesia adalah ban jenis KIGGS, top cap ukuran 1000 - 20. Cacat paling banyak terjadi adalah cacat yang disebabkan oleh angin yaitu angin dalam, angin telapak dan angin pundak.Dari hasil pengukuran diketahui bahwa efisiensi waktu proses untuk prosesproduksi ban vulkanisir adalah sebesar 22.5 % dan tingkat sigmanya adalah sebesar 3.87 sigma. Hal ini menunjukan masih rendahnya performansi proses produksi ban vulkansir di PT. Kentredder Indonesia sehingga diperlukan suatu upaya perbaikan untuk meningktakna performansi proses produksinya.Berdasarkan hasil analisa diketahui bahwa lamanya waktu proses disebabkan akibat adanya proses rework dan adanya waktu menunggu yang cukup lama di setiap stasiun kerja karena lamaya waktu di proses curing. Dari basil analisa juga diketahui bahwa proses kegagalan pada proses curing akan menyebabkan terjadinya cacat karena angin. Maka dapat disimpulkan proses curing menjadi proses kunci dari seluruh rangkaian proses produksi.Setelah dianalisa lebih lanjut, diketahui akar permasalahan di proses curing disebabkan karena setting mesin yang belum optimal. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi variabel respon Uumlah produk yang cacat karena angin) adalah faktor A (Temperatur Curing), Faktor B (Waktu Curing), Faktor C (Tekanan Angin) dan Interkasi antar faktor A dan faktor B.Setelah dilakukan percobaan dengan metode Taguchi dan dengan mengganti jeniscompound-nya diperoleh setting optimun untuk keempat faktor tersebut yaitu faktor A bernilai 165°C, faktor B bernilai 65 Menit, Faktor C bernilai 12 kg dan interaksi antara A1XB1. Setelah dilakukan implementasi dapat dilihat peningkatan performansi proses produki yang ditandai dengan meningkatnya efiseinsi waktu siklus menjadi 31% dan tingkat sigma menjadi 4.16.

P PT. Kentredder Indonesia is one of retreading company. Retread means production process to replace an old tread with the new one. Now a days, retreading is became most famous than before. It gives a good and bad influence for PT. Kentredder Indonesia. It can involved the order but at the other side, new competitor comes which means that PT. Kentredder Indonesia has to put more services to the quality and services, by producing the good retreaded based consumer needs in a short time.Based on the first research, it is known that the main problem in PT. KentredderIndonesia is the result of defected product which has 3.5% over the target from the lowest target 3%. It is show that there is a lot of defected product that need to rework. Rework not only makes the quality becomes lower but it also makes the time was not efficient. This research aim to increase the production process performance of retreading tire with increase process cycle efficiency and sigma level.By defines process knew that the biggest production from PT. Kentredder Indonesia is KIGGS, top cap 100-20. The biggest defected product caused by the wind, it is inside wind, based wind and side wind.From the measuring time known that times efficiency for retread is 22.5% and thesigma level is 3.87 sigma. It is showed that the performance production of PT. Kentredder Indonesia still low and it needed a treatment effort to increase the process production performance.From analyze process known that the longest process time caused by the rework process and quite long waiting time in every station caused curing process . From the analyze is also known that the failed of curing process will caused defected product by thewind. It concluded that the curing process become the key from all the process production.After more analyze known that the main problems of curing process caused of un optimal engine setting. The factors that can effected are variable response (number of product defected caused by wind) is factor A (curing temperature) , factor B (curing time), factor C (the pressure of wind) and the interaction of factor A & BAfter the experiment done by the method from Taguchi and changed the compound item, it reaches an optimum setting for the fourth factor, there are factor A l 65°C , factor B 65 Minute, and factor C 12 kg and the interaction of A1XB1. After the Implementation done, can be seen that increasing process production performance marked by increasing process cycle efficiency become 31% & sigma level become 4.16.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?