DETAIL KOLEKSI

Penerapan theory of constraint dan penjadwalan part dengan pendekatan bottleneck scheduling untuk mencapai target produksi rak double wallmounted 08U A-series BRI di PT. Abacus Kencana Industries

5.0


Oleh : Sonia Nur Indah Suci

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2012

Pembimbing 1 : Nora Azmi

Pembimbing 2 : Sumiharni

Subyek : Production control - Inventory management;Risk management;Business logistics

Kata Kunci : theory of constraint, part scheduling, bottleneck scheduling, production target

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2012_TA_TI_06308005_Halaman-Judul.pdf
2. 2012_TA_TI_06308005_Bab-1.pdf
3. 2012_TA_TI_06308005_Bab-2.pdf
4. 2012_TA_TI_06308005_Bab-3.pdf
5. 2012_TA_TI_06308005_Bab-4.pdf
6. 2012_TA_TI_06308005_Bab-5.pdf
7. 2012_TA_TI_06308005_Bab-6.pdf
8. 2012_TA_TI_06308005_Bab-7.pdf
9. 2012_TA_TI_06308005_Daftar-Pustaka.pdf
10. 2012_TA_TI_06308005_Lampiran.pdf

P PT. Abacus Kencana industries merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang racking system. Produk yang diamati dalam penelitian ini adalah produk rak server dengan tipe Double Wallmounted 08U A-Series M. Permasalahan yang terjadi adalah adanya ketidakseimbangan dalam aliran produksi karena adanya stasiun kerja bottleneck yang mengakibatkan laju produksi menjadi tidak lancar dan tidak meratanya waktu proses setiap stasiun kerja yang terdapat di lantai produksi sehingga target produksi tidak tercapai. Pendekatan theory of constraint digunakan untuk dapat memecahkan permasalahan yang ada. Langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan perhitungan waktu proses. Kemudian perhitungan kapasitas yang dibutuhkan dan kapasitas tersedia untuk setiap stasiun kerja. Hasil yang diperoleh pada perhitungan tersebut adalah diketahui stasiun yang mengalami bottleneck, yaitu stasiun kerja punching dan ovencoating. Penambahan mesin dilakukan path stasiun punching. Mesin punching ini diletakkan secara parallel dan part-part yang dikerjakan oleh mesin ini diatur dengan penjadwalan n jobs on in parallel machine. Makespan awal untuk stasiun kerja punching sebesar 10788.57 menit, setelah dilakukan penjadwalan kembali, maka diperoleh makespan sebesar 5394.28 menit. Selanjutnya, part-part yang keluar dari stasiun punching menuju stasiun bending dan seterusnya dijadwalkan dengan penjadwalan n jobs on single machine, dengan aturan Weighted Shortest Processing Time. Usulan perbaikan yang dilakukan untuk stasiun ovencoating adalah menyediakan waktu lembur. Setelah diperbaiki, maka diperoleh penurunan makespan atau waktu penyelesaian seiuruh operasi menjadi 10951.78 menit, dari sebelumnya sebesar 12503.79 menit. Setelah itu dilakukan penjadwalan menggunakan aturan Bottleneck Scheduling untuk dapat melihat urutan penjadwalan part yang optimal. Dari hasil penjadwalan tersebut, diperoleh makespan awal sebesar 12892.23 menit, sedangkan makespan setelah perbaikan menjadi 11340.225 menit. Dari perhitungan tersebut dapat dilihat bahwa terdapat pengurangan waktu sebesar 1552.05 menit, sehingga dapat meminimasi makespan sebesar 12.03%. Dalam hal target produksi mingguan, terdapat peningkatan dari keadaan awal perusahaan sebesar 106 unit, setelah menjadi 149 unit. Hal ini menunjukkan terjadi peningkatan peneapaian target produksi sebesar 41.9%.

P PT. Abacus Kencana Industries is a manufacturing company engaged in the racking system. Products observed in this study is the product of a server rack with type of Double Wallmounted 08U A-Series BRI. The problem that happens is an imbalance in the production flow work stations where there are several bottlenecks that result in a non-current production rate and production targets are not achieved due to uneven processing time of each work station is located on the production floor. Approach of theory of constraints approach can be used to solve existing problems. The first step is to do the calculation processing time. Then calculating the capacity required for each work station, then compared with available capacity. The results obtained in these calculations is known that a station to experience of bottleneck, is punching and ovencoating stations. Additions made to the station of punching. Punching machine is placed in parallel and part-part is done by this machine is set with scheduling 11 jobs on in parallel machines. Based on preliminary research results are known makespan for punching work station at 10788.57 minutes, after the reschedule, the makespan obtained for 5394.28 minutes Furthermore, part-part coming out of the punching station to station due to bending and so on with scheduling n jobs on a single machine, with the Weighted Shortest Processing Time rule. This is done so that part out first in accordance with the bending machine parts will be assembled in advance before the assembly process. Proposed improvements made to the station is doing to ovencoating station is melting time or increasing the number of hours worked. With the entry into force overtime then the makespan of 10951.78 hours after then having maksepan for 12503.79 minutes at ovencoating work station. Once that was done by using the scheduling rule to be able to see Bottleneck Scheduling an optimal part sequence. Makespan beginning of 12892.23 minutes and makespan after repair of 11,340,225 minutes. From these calculations can be seen that a reduction in the time of 1552.05 hours, so can minimize the makespan amount 12.03%, while in the case of the case of reaching weekly production target, in the original company can only reach 105 units, after the proposed improvements to achieve 149 units. This shows an increase of 41.9%.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?