DETAIL KOLEKSI

Perbaikan kualitas proses produksi holder motor pada PT.Cahaya Surya Timur dengan metode six sigma


Oleh : Arfi Noviza

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2016

Pembimbing 1 : Jonson Saragih

Pembimbing 2 : Dedy Sugiarto

Subyek : Manufacturing - Company;Production - Process;Material handling

Kata Kunci : production process, PT. Cahaya Surya Timur, six sigma method

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2016_TA_TI_06312045_1_Halaman-Judul.pdf
2. 2016_TA_TI_06312045_2_Bab-1.pdf
3. 2016_TA_TI_06312045_3_Bab-2.pdf
4. 2016_TA_TI_06312045_4_Bab-3.pdf
5. 2016_TA_TI_06312045_5_Bab-4.pdf
6. 2016_TA_TI_06312045_6_Bab-5.pdf
7. 2016_TA_TI_06312045_7_Bab-6.pdf
8. 2016_TA_TI_06312045_8_Daftar-Pustaka.pdf
9. 2016_TA_TI_06312045_9_Lampiran.pdf

P PT. Cahaya Surya Timur merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang plastik injeksi. Permasalahan yang dimiliki perusahaan pada bulan Oktober hingga Desember tahun 2015, telah dihasilkan produk dengan presentase cacat yang tinggi. Berdasarkan data historis yang didapat pada bulan tersebut, produk holder motor memiliki presentase cacat tertinggi sebesar 5.3%. Oleh sebab itu penelitian akan difokuskan pada produk tersebut. Salah satu metode pengendalian kualitas yang dapat digunakan adalah six sigma. Tahapan pada six sigma adalah DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve dan Control). Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan usulan perbaikan untuk mengurangi presentase cacat dan meningkatkan nilai DPMO serta tingkat sigma pada poduk holder motor. Pada tahap Define dilakukan identifikasi terhadap permasalahan yang terjadi. Pada tahap Measure dilakukan pengukuran proses produksi dengan peta kendali atribut, pengukuran nilai DPMO dengan nilai sebesar 21500 dan tingkat sigma sebesar 3.52 sigma, serta diagram pareto dengan hasil yang didapat dua kecacatan tertinggi yaitu gate hole dan short mold. Pembuatan diagram ishikawa dan bantuan pairwise comparison dengan hasil yang didapat untuk kecacatan gate hole penyebab yang paling berpengaruh adalah hooper yang tidak bersih dengan bobot sebesar 0.51 dan bahan baku tercampur oleh gram dengan bobot sebesar 0.37, sedangkan kecacatan short mold penyebab yang paling berpengaruh adalah gasvent yang kurang memadai dengan bobot sebesar 0.44 dan sprue gate runner dengan bobot sebesar 0,42 pada tahap Analyze. Pada tahap Improve digunakan metode AHP (Analytic Hierarchy Process) untuk pemilihan alat bantu terbaik dan dihasilkan magnet untuk mengurangi bahan baku tercampur gram, sedangkan untuk hooper yang tidak bersih ditambahkan poin pada check sheet daily 4m report. Implementasi dari usulan perbaikan dilakukan pada bulan Juni dan Juli 2016. Pada tahap Control dihitung kembali nilai DPMO dan tingkat sigma, dengan hasil sebesar 9600 dan 3.84 sigma, nilai ini menunjukkan adanya peningkatan kualitas setelah melakukan penerapan terhadap usulan perbaikan yang diberikan.

P PT. Cahaya Surya Timur is a manufacturing company engaged in the field of injection plastic. Problems that the company has in October to December 2015, has produced products with a high percentage of defects. Based on historical data obtained during the month, the motor holder product has the highest defect percentage of 5.3%. Therefore research will be focused on the product. One of the quality control methods that can be used is six sigma. Stages in six sigma are DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve and Control). The purpose of this study is to provide suggestions for improvement to reduce the percentage of defects and increase the value of DPMO as well as the level of sigma on the poduk holder motor. In the Define stage is done to identify the problems that occur. The Measure Measurement process measured the production process with attribute control map, DPMO value measurement with value equal to 21500 and sigma level equal to 3.52 sigma, and pareto diagram with result obtained by two highest disability that is gate hole and short mold. Making ishikawa diagram and pairwise comparison aid with the results obtained for gate hole defects the most influential cause is a hooper that is not clean with a weight of 0.51 and raw materials mixed by grams with a weight of 0.37, while the most influential short mold causal defect is the gasvent Inadequate with weight of 0.44 and sprue gate runner with weight of 0.42 at Analyze stage. In the Improve stage, the AHP (Analytic Hierarchy Process) method is used to select the best tool and generate magnet to reduce the raw material mixed with gram, while for the unsanitary hooper added points on check sheet daily 4m report. Implementation of the proposed improvements was made in June and July 2016. In the Control phase recalculated DPMO and sigma levels, with a result of 9600 and 3.84 sigma, this value indicates an improvement in quality after applying the proposed improvements.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?