DETAIL KOLEKSI

Hubungan tingkat kebisingan dengan kesehatan pekerja PT Chevron Pasific Indonesia gathering station I area I, Minas - Riau

5.0


Oleh : Robby Fadhla

Info Katalog

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2008

Pembimbing 1 : Sintorini

Pembimbing 2 : Mawar D. Silalahi

Subyek : Noise level measurement

Kata Kunci : noise level, hearing disturbance, workers.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2008_TA_STL_08203024_Halaman-Judul.pdf 14
2. 2008_TA_STL_08203024_Bab-1.pdf 3
3. 2008_TA_STL_08203024_Bab-2.pdf
4. 2008_TA_STL_08203024_Bab-3.pdf
5. 2008_TA_STL_08203024_Bab-4.pdf
6. 2008_TA_STL_08203024_Bab-5.pdf
7. 2008_TA_STL_08203024_Daftar-Pustaka.pdf 2
8. 2008_TA_STL_08203024_Lampiran.pdf

G Gathering station merupakan stasiun pengumpul minyak bumi yang diproduksi dari sumur-sumur produksi untuk dilakukan proses pemisahan fasa minyak mentah, air terproduksi dan gas. Sumber kebisingan di lokasi ini berasal dari kompresor penunjang proses produksi yang dapat mengakibatkan terjadinya gangguan pada pekerja di lokasi tersebut Tujuan dari penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui tingkat kebisingan di gathering station I, area 1, PT. Chevron Pacific Indonesia, Minas - Riau beserta dampaknya terhadap kesehatan pekerja dalam hal ini gangguan pendengaran yang dialami oleh pekerja di lokasi tersebut. Pengukuran tingkat kebisingan (dB(A)) dilakukan di area compressor dan area control room sebagai pembanding dengan menggunakan alat sound level meter. Pengukuran tingkat kebisingan di area compressor dilakukan pada 4 titik pengukuran sedangkan area control room dilakukan pada 1 titik pengukuran. Hasil pengukuran tingkat kebisingan tertinggi 96;52 dB(A) pada titik 1 (jarak 1 m dari sumber bising) dan nilai tingkat kebisingan terendah 83,6 dB(A) pada titik 4 (jarak I 0 m dari sumber bising) sedangkan pada area control room memiliki tingkat kebisingan 60,86 dB(A). Bila dibandingkan dengan nilai ambang batas kebisingan berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No: KEP-51/MEN/1999 yang menyebutkan nilai ambang batas kebisingan sebesar 85 dB(A) pada waktu pemaparan 8 jam kerja sehari maka di area compressor telah melebihi baku mutu yang ditetapkan. Dari basil yang didapat diketahui ada 6 pekerja yang mengalami gangguan pendengaran, 5 pekerja (14,71%) pada area compressor dan 1 pekerja (6,67%) pada area control room. Dari basil analisis statistik regresi linear dapat diketahui hubungan antara gangguan pendengaran dengan tingkat kebisingan, umur, masa kerja dan kepatuhan. Angka signifikansi (sig) yang lebih kecil dari 0,05 adalah tingkat kebisingan (0,000) dan umur (0,041 ), berarti ada hubungan antara gangguan pendengaran dengan tingkat kebisingan dan umur. Besar resiko pekerja di area compressor dengan tingkat kebisingan tertinggi akan mengalami gangguan pendengaran2,4 kali lebih besar dibandingkan pekerja yang bekerja di area control room melalui perhitungan epidemiologi odds ratio (O.R). Saran dari penelitian ini adalah melakukanpengendalian teknik di sumber lebih maksimal, melakukan penanaman pepohonan sebagai penghalang kebisingan alami (natural noise barrier) dan pengawasanpenggunaan alat pelindung telinga {AP'O secara berkala.

G Gathering station is a station which collects oil produced from production wells, for performs the separation process of crude oil, produced water, and gas. Noise source in this location is from the compressor -which shore up the production process- that could set off the disturbance for the workers from this location. The objective of this research is to investigate noise level on gathering station I of area 1 at PT. Chevron Pacific Indonesia, Minas - Riau. In addition, to recognize the affect on workers health issues in this case specified as hearing disturbance at the location. Measurement of noise level (dB(A)) conducted by using sound level meter in the compressor area, whereas control room area is measured as the comparison. Measurements of noise level in the compressor area were perform on four spots measurements while in the control room area on one spot. The investigation resulted the highest noise 96,52 dB(A) happened on first spot (range one meter from the source) and the lowest noise 83,6 dB(A) happened on the fourth spot (range 10 meter from the source). Meanwhile, on area control room the level noise is 60,86 dB(A). If those results compared with the trace hold value from the Minister of Manpower Affairs of Republic Indonesia No: KEP-5 l/MEN/1999 that implicit the trace hold value of normal noise level is 85 dB(A) during eight hours of work. Therefore, those results from the compressor area have exceeded the trace hold value of government rule. In addition, other investigation result show that there were six workers believed to suffer from hearing disturbance, five workers (14,71%) on compressor area and one worker (6,67 %) on control room area. Using regression linear statistic analysis system suggests that there are relation between hearing disturbance with noise level, age, work period, and obedience. Significance number (sig) which, lower than 0,05 are noise level (0,000) and age (0,041 ), this means that there is a correlation between hearing disturbance with noise level and age. Based on odds ratio calculation, workers at compressor area with the highest noise level will have great risk suffering hearing disturbance 2,4 times more than workers at control room area. Implications from this research are to improve engineering control on the noise source, to plant trees as natural noise barrier and frequently monitor the use of ear protection device.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?