DETAIL KOLEKSI

Penerapan metode six sigma dan Failure Mode Effect and Analysis (FMEA) pada proses pembubutan shaft pompa sentrifugal di PT Nusantara Turbin dan Propulsi

1.0


Oleh : Arianto Parulian Hutahaen

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2011

Pembimbing 1 : Johnson Saragih

Subyek : Industrial management;System analysis;Quality control;Evaluation methods;Materials testing.

Kata Kunci : penerapan, six sigma, operating system, FMEA, pembubutan, pompa, sentrifugal.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2011_TA_TI_06306123_Judul.pdf
2. 2011_TA_TI_06306123_Abstrak.pdf
3. 2011_TA_TI_06306123_Bab1.pdf
4. 2011_TA_TI_06306123_Bab2.pdf
5. 2011_TA_TI_06306123_Bab3.pdf
6. 2011_TA_TI_06306123_Bab4.pdf
7. 2011_TA_TI_06306123_Bab5.pdf
8. 2011_TA_TI_06306123_Bab6.pdf
9. 2011_TA_TI_06306123_Bab7.pdf 3
10. 2011_TA_TI_06306123_Daftar-pustaka.pdf
11. 2011_TA_TI_06306123_Lampiran.pdf

P PT. Nusantara Turbin dan Propulsi adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri turbin, sistem propulsi dirgantara, dan perusahaan pertama sebagai pusat perawatan,perbaikan gas turbin dan pembuatan rotating equipment di Indonesia. Pada pembuatan rotating equipment,pembuatan terdiri dari shaft pampa sentrifugal,bearing dan impeller. Rata-rata persentase cacat terbanyak berada pada shaft pampa sentrifugal yaitu 33.5%. Karena tingginya persentase cacat tersebut maka perusahaan perlu terus meningkatkan kualitas produk. Dalam peningkatan kualitas dilakukanlah penelitian dengan menerapkan metode six sigma melalui tahapan DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control) serta Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Pemilihan bagian proses produksi shaft pompa sentrifugal berdasarkan jumlah persentase kecacatan terbanyak yaitu berada pada proses pembubutan, sehingga proses pembubutan menjadi fokus didalam penelitian. Saat ini perusahaan memiliki nilai DPMO sebesar 119.841 dan memiliki tingkat sigma 2,68.Untuk meningkatkan peningkatan sigma,maka perlu dilakukan analisa dan perbaikan yang lebih lanjut terhadap proses produksi yaitu pada proses pembubutan. Analisa dan perbaikan dilakukan dengan menggunakan Label FMEA untuk mengetahui penyebab kegagalan yang menjadi prioritas penanganan masalah. Berdasarkan analisa tersebut diketahui masalah penyebab kegagalan yaitu komponen mesin rusak(spindle dan tailstock mulai aus) dengan nilai RPN 270, mata bubut tumpul,kasar dengan nilai RPN 200 dan operator yang kurang teliti dalam penempatan shaft pompa sentrifugal dengan nilai RPN 160. Untuk meminimasi adanya penyebab kegagalan maka diberikan usulan perbaikan agar dapat meningkatkan k'ialitas produk. Usulan perbaikan berupa pengecekan komponen mesin sebelum dart sesudah digunakan,mengganti Spindle dan Tailstock yang baru,mengganti mata bubut dengan yang baru,melakukan pergantian mata bubut berdasarkan record penggunaan mesin,membuat langkah kerja pumbubutan,membuat langkah kerja penggunaan mesin pembubutan dan memasang pencatat waktu yang berupa record penggunaan mesin. Setelah usulan perbaikan diimplementasikan maka diperoleh penurunan nilai DPMO menjadi 41.800 dengan tingkat sigma meningkat 3.23 sigma. Persentase DPMO adalah 65% dan tingkat sigma 21 %.

P PT Nusantara Turbine and Propulsion is a company engaged in manufacturing turbines, aerospace propulsion systems, and the first company as a treatment center, gas turbine repair and manufacture of rotating equipment in Indonesia. In the manufacture of rotating equipment, manufacture of pump centrifugal shaft, bearing and impeller. The average percentage of defects are at the highest pump centrifugal shaft which is 33.5%. Because of the high percentage of defective then the company needs to continuously improve product quality. In improving the quality of the research was performed by applying Six Sigma methods through the stages of DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, and Control) and Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Selection of production process part of pump centrffugal shaft based on the total percentage of disability that most are in the process on turning, so the process became the focus in research on turning. The company currently has a value of DPW is 119,841 and has sigma levels of 2.68. To enhance the increase in sigma, it is necessary to analyze and further improvement of the production process is in process on turning. Analysis and improvements carried out using FMEA table to .find the cause of the failure to prioritize the handling of the problem. Based on the analysis of the known causes of failure that is defective machine components (spindle and tailstock began to wear out) with the value of RPN of 270, lathe eyes of dull, rough with a value of RPN is 200 and the operator is less precise in the placement of the pump centrifugal pump with a value of RPN of 160. To minimize the causes of the failure of the proposed improvements will be given in order to improve product quality, Improvements proposition in the form of checking the engine components before and after use, replace the Spindle and Tailstock a new one, replacing the eye with a new lathe, lathe eye make substitutions based on the record the use of machinery, made a work step lathing, making use of employment measures on turning machines and put up timers that a record of the use of machinery. After the improvements proposition are implemented then the decline in value of DPW become 41.800 with increasing of sigma level of 3.23 sigma. DPMO percentage is 65% and sigma level is 21%.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?