DETAIL KOLEKSI

Usulan penjadwalan job dengan metode particle swarm optimization untuk meminimasi number of tardy job pada divisi 1 injection DP 02 PT.Dynaplast Tbk


Oleh : Ni Ketut Dana Warde Sari

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2011

Pembimbing 1 : Iveline Anne Marie

Pembimbing 2 : Ir.Sumiharni Batubara,MSc

Subyek : Economic and social development;system design;commerce;industrial management.

Kata Kunci : penjadwalan, job, metode particle swarm optimization, optimasi, number of tardy.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2011_TA_TI_06303110_Judul.pdf
2. 2011_TA_TI_06303110_Abstrak.pdf
3. 2011_TA_TI_06303110_Daftar-isi.pdf
4. 2011_TA_TI_06303110_Bab1.pdf
5. 2011_TA_TI_06303110_Bab2.pdf
6. 2011_TA_TI_06303110_Bab3.pdf
7. 2011_TA_TI_06303110_Bab4.pdf
8. 2011_TA_TI_06303110_Bab5.pdf
9. 2011_TA_TI_06303110_Bab6.pdf
10. 2011_TA_TI_06303110_Bab7.pdf
11. 2011_TA_TI_06303110_Daftar-Pustaka.pdf
12. 2011_TA_TI_06303110_Lampiran.pdf

P PT. Dynaplast, Tbk merupakan perusahaan manufacturing yang memproduksi kemasan plastik yang digunakan untuk mengemas produk-produk kebutuhan sehari-hari. Perusahaan memiliki beberapa jenis produk yang dihasilkan antara lain kemasan plastik untuk Brylcreem 250 ML Lid, Listerine 250 ML Black Cap, She Parf Col Cherish 75 ML. Perusahaan menjalankan sistem produksi make to order, dimana proses produksi dikerjakan sesuai dengan pesanan dari konsumen.Dengan adanya tenggat waktu dari konsumen, ketepatan produksi menjadi masalah yang cukup berat. Meski saat ini perusahaan menggunakan aturan prioritas Earliest Due Date, namun saat melakukan penjadwalan masih ada job yang dijadwalkan dengan menggunakan aturan prioritas waktu kedatangannya (First Come First Serve). Akibatnya urutan pengerjaan job tidak sesuai dengan tenggat waktu yang ditentukan dan ada job yang mengalami keterlambatan. Selain itu persiapan material masih belum teratur dalam hal kuantitas maupun urutannya, hal ini mengakibatkan ada bahan baku yang belum siap untuk digunakan pada saat proses produksi akan dimulai. Penelitian tugas akhir ini bertujuan untuk memberikan usulan penjadwalan yang dapat meminimasi number of tardy job, meminimasi tardiness dan membuat waktu penyelesaian seluruh pekeijaan menjadi lebih singkat. Selain itu juga membuat perhitungan jumlah optimal untuk bahan baku dan menyesuaikannya dengan urutan penjadwalan yang menjadi usulan. Langkah pertama adalah melakukan perhitungan terhadap penjadwalan milik perusahaan untuk mengetahui nilai tardiness, number of tardy job dan makespan. Setelah itu kita melakukan perhitungan manual Particle Swarm Optimization (PSO) hingga tiga iterasi, untuk mempercepat perhitungan m.a.ka dibuat program yang membuat perhitungan menjadi lebih mudah dan cepat. Setelah rnendapatkan hasil perhitungan optimal dari program, perhitungan dilanjutkan dengan menggunakan aturan Earliest Due Date. Terakhir melakukan perhitungan Economic Production Quantity untuk mengetahui jumlah optimal persiapan bahan baku. Penjadwalan job yang dilakukan oleh perusahaan pada bulan Januari 2010 menghasilkan jumlah number of tardy job sebanyak 8 job, total tardiness sebesar 2.764.431 detik dan makespan sebesar 3.196.709 detik. Usulan perbaikan penjadwalan menggunakan metode Particle Swarm Optimization - Earliest Due Date. Pengolahan data, dimulai dengan menggunakan metode Particle Swarm Optimization (PSO), hasil dari metode ini kemudian did dwalkan kembali di tiap jenis mesin dengan menggunakan Earliest Due Date agar number of tardy job dan total tardiness bisa memperoleh hasil yang minimal. Hasil dari penjadwalan PSO — EDD ini didapatkan number of tardy job sebanyak 5 job, total tardiness sebesar 809,813 detik dan makespan sebesar 2429989 detik. Hasil PSO — EDD dapat meminimumkan number of tardy job sebesar 37.5 %, meminimumkan total tardiness sebanyak 70.71 % , dan meminimumkan makespan sebesar 23.98 % dari hasil penjadwalan perusahaan. Perhitungan jumlah bahan baku optimal menggunakan Economic Production Quantity (EPQ). Tiap siklus persiapan bahan baku di mesin mixer menggunakan jumlah dari EPQ kemudian proses pengerjannya disesuaikan dengan urutan penjadwalan PSO — EDD. Dengan metode ini tidak terjadi lagi bahan baku job yang terlambat saat akan diproses dan makespan yang dihasilkan pada proses mixing menjadi 2.393.858 detik.

D Dynaplast is a manufacturing company which provides rigid plastic packaging for food and beverage, cosmetics, pharmaceuticals, chemicals, lubricants as well as bottle crates, and precision plastic components for the automotive, home electrical appliances, consumer goods, electronics and computer industries. Dynaplast has several production facilities in Indonesia and also overseas (Thailand and Vietnam). Dynaplast plant in Indonesia produces packaging for diverse range of products, namely: Brylcreem 250 ml Lid, Listerine 250 ml Black Cap, and She Parf Col Cherish 75 ml. This company is utilizing Make to Order production system, therefore production process is started after customer order arrives. One of company's major problems at this moment is delay in order fulfillment since delivery due date is determined by the customers. Dynaplast applies Earliest Due Date priority approach; however there is some jobs which are scheduled First Come First Serve. Accordingly job sequence does not synchronize with the allocated time for producing and it leads to lateness on some jobs. Moreover, preparation of material/component for manufacturing is not well managed in terms of its quantities and sequence. As a result, material/component for production is not ready when needed. The objective of this research is to propose a scheduling plan which is able to reducing number of tardy job and minimizing tardiness which may lead to shortened time to finalize orders. Furthermore, this research also calculates material's optimum quantities according to the proposed scheduling plan. The first step is to measure company's tardiness, tardy job number and make span. Particle Swarm Optimization (PSO) is calculated manually up to three iterations, then this calculation is continued using a program for accelerating the computational process. After optimization value is achieved, it is followed by calculating using Earliest Due Date rule. Finally, material quantity optimization is calculated using Economic Production Quantity. - By using existing scheduling plan, in January 2010, there are eight tardy jobs with total tardiness 2.764.431 seconds and makespan 3.196.709 seconds. Particle Swarm Optimization - Earliest Due Date is utilized for this research for the proposed scheduling plan. It starts with using Particle Swarm Optimization (PSO) method. The outcome from PSO is employed to develop schedule plan for each machine using Earliest Due Date (EDD) approach to minimize number of tardy job and total tardiness. The outcome from PSO is employed to develop schedule plan for each machine using Earliest Due Date (EDD) approach. As a result, by using combination of these methods/approaches, the number of tardy job is five jobs, the total tardiness is 809.813 seconds and the Makespan is 2.429.989 seconds. In conclusion, there is a sufficient improvement in scheduling plan using the proposed methods, PSO and EDD, which minimizes the number of tardy job by 37.5 %, minimizes the total tardiness by 70.71 % , and minimizes the Makespan by 23.98% compare to company's existing scheduling plan. Optimum material quantities are calculated using Economic Production Quantity (EPQ). Each cycle of material preparation is calculated using EPQ then the material utilization into the production refers to scheduling plan PSO-EDD. As a result, material preparation becomes better since there is no delay in preparation of material and the makespan of mixing process become 2.393.858 seconds.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?