DETAIL KOLEKSI

Analisa perhitungan keekonomian psc cost recovery skenario pengembangan lapangan amj


Oleh : Ahmad Muhajir Juhana

Info Katalog

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2023

Pembimbing 1 : Asri Nugrahanti

Pembimbing 2 : Bayu Satiyawira

Subyek : Offshore oil and gas leases

Kata Kunci : Field Development Scenario, Cooperation Contract, Cost Recovery, Gross Revenue, NPV, IRR

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2023_SK_STP_071002010001_Halaman-Judul.pdf 12
2. 2023_SK_STP_071002010001_Surat-Pernyataan-Revisi-Terakhir.pdf 1
3. 2023_SK_STP_071002010001_Surat-Hasil-Similaritas.pdf 1
4. 2023_SK_STP_071002010001_Halaman-Pernyataan-Persetujuan-Publikasi-Tugas-Akhir-untuk-Kepentingan-Akademis.pdf 1
5. 2023_SK_STP_071002010001_Lembar-Pengesahan.pdf 1
6. 2023_SK_STP_071002010001_Pernyataan-Orisinalitas.pdf 1
7. 2023_SK_STP_071002010001_Formulir-Persetujuan-Publikasi-Karya-Ilmiah.pdf 1
8. 2023_SK_STP_071002010001_Bab-1.pdf
9. 2023_SK_STP_071002010001_Bab-2.pdf
10. 2023_SK_STP_071002010001_Bab-3.pdf
11. 2023_SK_STP_071002010001_Bab-4.pdf
12. 2023_SK_STP_071002010001_Bab-5.pdf
13. 2023_SK_STP_071002010001_Daftar-Pustaka.pdf
14. 2023_SK_STP_071002010001_Lampiran.pdf

P Perhitungani keekonomian merupakan haliyang utama dan penting dalam menjalankan suatu proyek migas. Hasil analisa parameter keekonomian pada KKS ini yang menentukan apakah suatu proyek menguntungkan atau merugikan bagi kedua pihak, baik kontraktor dan juga pemerintah. KKSiyang digunakan pada Lapangan AMJ saat ini adalah Cost Recovery yangidiatur dalam UU No.22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, dimana kontrak ditanda-tangani tahun 2005 dengan panjang kontrak selama 15 tahun. Cost recovery merupakan pengembalian biaya kontraktor oleh pemerintah yang digunakan untuk pengembangan suatu lapangan yang berhasil. Analisa ini bertujuan untuk menentukan skenario pengembangan lapangan mana yang paling menguntungkan diantara tiga skenario yang diberikan yang melibatkan workover sumur danipemboran sumur infill. Oleh karena itu analisa ini menggunakan data Lapangan AMJ yang merupakan lapangan migas terletak di Sumatera dengan menghitung parameter keekonomian seperti Gross Revenue, NPV, IRR dan POT serta lebih memperhatikan pendapatan pihak kontraktor untuk membandingkan hasil akhir dari masing-masing skenario dan menentukan skenario pengembangan mana yang paling baik dan memberikan keuntungan jika dilaksanakan.Pengembangan lapangan AMJ memberikan 3 skenario berbeda, dimana Skenario I merupakan base case: produksi sumur eksisting + workover 3 sumur eksisting, Skenario II: skenario I + pemboran 18 sumur infill baru, Cost recovery merupakan pengembalian biaya kontraktor oleh pemerintah yang digunakan untuk pengembangan suatu lapangan yang berhasil. Analisa ini bertujuan untuk menentukan skenario pengembangan lapangan mana yang paling menguntungkanDari hasil analisa keekonomian terhadap Lapangan AMJ menggunakan PSC Cost recovery dengan perhitungan 3 skenario yang berbeda, dipilih Skenario III sebagai skenario yang paling baik dan menguntungkan. Hal ini karena Skenario III jika dilihat dari parameter kontraktor, memberikan nilai yang tertinggi pada NPV kontraktor dan juga IRR yang tinggi, serta periode POT yang paling singkat

E Economic calculation is an important thing and top priority when running an oil and gas project. Calculation of economic parameters in production sharing contract determines if the project feasible or not, for both sides which are contractor and government. Production Sharing Contract used in AMJ Field right now is Cost Recovery which is regulated in Law No. 22 of 2001 concerning Oil and Gas, which the contract signed in 2005 with 15 years of period. Cost recovery is the payback of contactor’s costs used for the successful field development by government. This research aims to determine which field development scenario has the most profit between four scenarios given involving workover and infill well. Therefore this research uses some data from AMJ Field which is oil and gas field located in Sumatera by calculating the economic parameters such as Gross Revenue, NPV, IRR, POT and pay more attention on contractor’s take to compare the final results from each scenarios and determine which development scenario is the best and provide benefits both for contractor and government if implemented.AMJ field development gives 3 different scenarios which Scenario I as base case consists of: Production from existing wells + Workover on 3 existing wells, Scenario II consists of: Scenario I + Drilling on 18 infill wells, Scenario III consists of: Scenario II + Workover on 13 wells. The result from economic analysis points out that Contractor’s NPV from Scenario III has the biggest value between 3 different scenarios given, which value is 66.874 MUSD. Oil cumulative production prediction is 10.298.372 barrel from 2021-2035 and the gross revenue is 668.595 MUSD. The contractor’s take is 152.263 MUSD and the cost recovery is 286.188 MUSD. Other economic indicators are IRR value is 55.94% which is better than company’s MARR, which value is 10%, and POT period is 3,13 years long. From all of this results, writer choose scenario III as the best and most feasible for AMJ field development.From the results of economic analysis of the AMJ Field using PSC Cost recovery with the calculation of 3 different scenarios, Scenario III was chosen as the best and most profitable scenario. This is because Scenario III, when viewed from the contractor\\\'s parameters, gives the highest value to the contractor\\\'s NPV and also a high IRR, as well as the shortest POT period

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?