DETAIL KOLEKSI

Analisis perbandingan penggunaan lost circulation material batok kelapa dan kwikseal terhadap sifat fisik lumpur polymer PHPA dan resinex pada temperatur 200 F, dan 300 F


Oleh : Michael Joshua Lumban Toruan

Info Katalog

Nomor Panggil : 1422/TP/2022

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2022

Pembimbing 1 : Widia Yanti

Pembimbing 2 : Apriandi Rizkina Rangga

Subyek : Drilling muds

Kata Kunci : loss circulation material, coconut shell, kwikseal, polymer PHP.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2022_TA_STP_071001700080_Halaman-judul.pdf 11
2. 2022_TA_STP_071001700080_Pengesahan.pdf 4
3. 2022_TA_STP_071001700080_Bab-1_Pendahuluan.pdf 4
4. 2022_TA_STP_071001700080_Bab-2_Tinjauan-literatur.pdf 54
5. 2022_TA_STP_071001700080_Bab-3_Kerangka-konsep.pdf 30
6. 2022_TA_STP_071001700080_Bab-4_Metode.pdf 138
7. 2022_TA_STP_071001700080_Bab-5_Kesimpulan.pdf 6
8. 2022_TA_STP_071001700080_Daftar-pustaka.pdf 1
9. 2022_TA_STP_071001700080_Lampiran.pdf 24

F Fluida pemboran atau yang biasa disebut lumpur pemboran yaitu komponenutama pada saat pemboran. Untuk mengatasi masalah loss maka ditambahkan LossCirculation Material (LCM) untuk menutup rekahan batuan/ penyumbat aliran.Untuk mencegah kehilangan lumpur pemboran digunakan batok kelapa dankwikseal sebagai LCM dalam sifat rheologi lumpur berbahan dasar air tawar.Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruhpenambahan lost circulation material, yaitu batok kelapa dan kwikseal pada lumpurpolimer PHPA dan Resinex terhadap sifat fisik lumpur. Untukmengidentifikasikannya, maka dibuat 12 sampel (L1 – L12) yang sesuai spesifikasilapangan pada temperatur 200℉, 250℉, dan 300℉. Setelah dilakukan penelitianpada Laboratorium Pemboran dan Teknik Produksi Universitas Trisakti diperolehbahwa lumpur dengan penambahan kwikseal dan polymer PHPA maupun Resinexmemberikan pengaruh yang baik karena hasilnya sesuai spesifikasi pada temperatur200℉, 250℉, dan 300℉.Pada penelitian kali ini didapatkan oleh Analisa perbandingan bahan LCMbatok kelapa dan kwikseal didapatkan nilai sifat fisik dan rheologi lumpur padapolimer PHPA dan Resinex pada temperatur 200℉, 250℉, dan 300℉. Kesimpulanyang didapatkan dari penelitian ini bahwa Penambahan kwik seal 8 gram padalumpur lebih baik dibandingkan penambahan batok kelapa 8 gram (data didapatdari penelitian terdahulu), karena sifat fisik dan rheologi lumpur mampu memenuhispesifikasi lapangan pada temperatur 300℉.

D Drilling fluid or commonly called drilling mud is the main component at thetime of drilling. To overcome the loss problem, Loss Circulation Material (LCM) isadded to cover rock fractures/flow blockers. To prevent loss of drilling mud,coconut shell and kwikseal were used as LCM in the rheological properties offreshwater-based mud.The purpose of this study was to determine how much effect the addition oflost circulation material, namely coconut shell and kwikseal to the PHPA andResinex polymer mud, on the physical properties of the mud. To identify it, 12samples (L1 – L12) were made according to field specifications at temperatures of200℉, 250℉, and 300℉. After conducting research at the Drilling and ProductionEngineering Laboratory, Trisakti University, it was found that the mud with theaddition of kwikseal and polymer PHPA and Resinex gave a good effect becausethe results were according to specifications at temperatures of 200℉, 250℉, and300℉.In this study, comparative analysis of LCM coconut shell and kwiksealmaterials obtained the physical and rheological properties of the mud on the PHPAand Resinex polymers at temperatures of 200℉, 250℉, and 300℉. The conclusionfrom this research is that the addition of 8 grams of kwik seal to the mud is betterthan the addition of 8 grams of coconut shells (data obtained from previousstudies), because the physical and rheological properties of the mud are able tomeet field specifications at a temperature of 300℉.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?