Hubungan pemberian ASI dengan ikterus pada bayi 0-7 hari
P Peningkatan kadar bilirubin merupakan salah satu masalah tersering pada bayi baru lahir dan pada umumnya merupakan suatu keadaan fisiologis yang lazim terjadi pada 60-70% bayi aterm dan pada hampir semua bayi preterm.Beberapa penelitian telah mengungkapkan bahwa pemberian ASI yang tidak adekuat dapat meningkatkan risiko terjadinya peningkatan bilirubin hingga terjadi hiperbilirubinemia. Hiperbilirubinemia pada kejadian dehidrasi dan asupan nutrisi yang kurang terjadi akibat peningkatan siklus enterohepatik pada neonatus. Pemberian ASI merupakan faktor yang mempengaruhi kekurangan asupan nutrisi antara lain frekuensi ASI, durasi ASI, dan Inisiasi Menyusui Dini. Penelitian ini menggunakan studi observasional analitik, dengan menggunakan desain cross-sectional yang melibatkan sebanyak 52 bayi berusia 0-7 hari. Pengambilan data dilaksanakan pada bagian rekam medik dan ruang perinatologi, RS Puri Cinere, Depok. Data dikumpulkan dengan rekam medis lalu dilengkapi dengan wawancara dan kuesioner. Analisis data menggunakan program SPSS versi 17.0 dengan tingkat kemaknaan yang digunakan sebesar 0,05 dan menggunakan uji Chi-square. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa responden yang diberikan ASI eksklusif pada bayi yang menderita ikterus dengan usia gestasi kurang bulan sebanyak 34 bayi (77,3%), sedangkan pada bayi yang menderita ikterus dengan usia gestasi cukup bulan adalah sebanyak 10 bayi (22,7%). Sementara yang tidak diberikan ASI eksklusif pada bayi yang menderita ikterus dengan usia gestasi kurang bulan adalah sebanyak 8 bayi (100,0%). Penelitian ini menunjukan tidak adanya hubungan antara pemberian ASI dengan kejadian ikterus pada bayi 0-7 hari.
T The jaundice occurrence is one of clinical phenomena that are found most frequently in the newborn babies. A poor knowledge on this problem causes high prevalence of jaundice occurrence on the neonates. The increase of bilirubin level is one of the most common problems in the newborn babies and it is in general a normal or physiological transition condition that commonly happens in 60-70% of aterm infants and almost all of preterm infants.Some existing researches stated that the breast milk administration is the risk factor in the increase of bilirubin level until hyperbilirubinemia is associated with the dehydration occurrence and the lack of nutritional intake. The nutritional intake can increase enterohepatic cycle of the neonates and the weight loss, so the total level of bilirubin serum increases. This research used analytic observational study with cross-sectional design that involved 57 infants at the age of 0-7 days. The data collection was conducted in the medical record department and perinatology room of Puri Cinere Hospital in Depok. The data were collected with medical record, interview, and questionnaire. The data analysis used SPSS software version 17.0 with the used significance level of 0.05 and Chi-square test. The research shows the result that in the respondents who got exclusive breast milk, there were 34 infants (77.3%) with preterm gestational age who suffered from the jaundice and 10 infants (22.7%) with the aterm gestational age who suffered from the jaundice. Meanwhile, in the respondents who did not get the exclusive breast milk, there were 8 infants (100.0%) with preterm gestational age who suffered from the jaundice. This research shows that there is no relation between breast milk administration and jaundice occurrence in the infants at the age of 0-7 days.