Hubungan faktor keturunan, pencahayaan saat tidur dan aktivitas jarak dekat dengan miopia pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Trisakti
L LATAR BELAKANG : Miopia adalah kelainan refraksi yang insidensinya tinggi di dunia terutama di Asia. Sebanyak 924.780 masyarakat Indonesia mengalami miopia dan 7% diantaranya adalah tamatan SMA. Meskipun mahasiswa kedokteran memiliki resiko lebih tinggi untuk mengalami miopia karena kebiasaan membaca dalam waktu yang lama, namun etiologinya masih belum dapat dipastikan. Faktor resiko untuk miopia dalah fakor keturunan, lamanya aktifitas jarak dekat dan pencahayaan saat tidur.METODE : Penelitian menggunakan pendekatan secara cross-sectional dilakukan kepada 86 mahasiswa FK Trisakti angkatan 2012. Data dikumpulkan dengan cara pengukuran lensa sferis negative untuk mengukur derajat miopia serta kuesioner yang meliputi usia terdiagnosa miopia, riwayat orang tua miopia, lama aktivitas jarak dekat dan paparan cahaya saat tidur. Analisis data menggunakan SPSS for windows 20.0HASIL : Sebanyak 99% responden dapat diikutsertakan dalam penelitian (n=90, empat responden di eksluksi karena memiliki kelainan pada mata selain refraksi). Sebanyak 84% subjek penelitian adalah wanita dan 60,5% mengalami miopia. Sebagian besar mahasiswa mengalami miopia derajat ringan (39,5%) dan 52% terdiagnosa miopia pada masa remaja akhir. Analisis uji chi-square didapatkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara faktor keturunan (p=0,992), lamanya aktifitas jarak dekat yaitu membaca (p=0,200), menonton tv (p=0,923), penggunaan laptop, handphone dan video games (p=0,299) dan paparan cahaya saat tidur (p=0,141) dengan miopia.KESIMPULAN : Penelitian ini menunujukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifkan antara faktor keturunan, paparan cahaya saat tidur dengan miopia dan lama aktivitas jarak dekat.
B Background : Myopia is a refractive error with high incident in the world especially in Asia. Numbers of Indonesian population whose myopic are 924.780 and 7% among high school graduated. Although medical student have a higher risk to became myopic because of long and intensive reading, but its aetiology is poorly understood and may involve genetic factor, duration of near work and ambient lighting at night.Method : This study used a cross-sectional design wich included 86 students of medical faculty in Trisakti University. Data was collected by measuring refractive power to assess the degree of myopia and questionnaires to assess risk factors, including near work, parental history of myopia, duration of sleep and ambient lighting at night to determine dark/light exposure. Data was analyzed using SPSS for windows 20.0Result : ninety-nine percent of the class participated (n=90, four were excluded for others refractive error leaving 86 students). Eighty-four percent were female and 60,5% were myopic. The most of myopia students suffered mild myopia (39,5%). Fifty-two of the students were diagnosed myopia in adolescent. Chi-square analysis showed that there were no statistically association between genetic factor p=0,992 (p>0,05), reading book (p=0,200), watching tv (p=0,923) and using laptop, handphone and video games (p=0,299) and ambient lighting at night (p=0,141) with myopia.Conclusion : This study showed no significant relationship between genetic factor, near work activity and ambient lightning at night with myopia.