Rancangan sistem pemompaan tambang pada PIT D di PT Internasional Prima Coal, Bantuas, Kalimantan Timur
P Pada pit D belum terdapat pompa untuk kegiatan penyaliran tambang sehingga direncanakan akan menggunakan pompa yang existing pada pit lain yaitu Allight HL200M. Kemudian dilakukan simulasi pemompaan terhadap rencana debit limpasan lalu dilakukan komparasi terhadap pompa yang lebih besar kapasitasnya yaitu Allight HL250M dan Godwin HL250M. Hal ini dilakukan untuk membandingkan apakah lebih efisien apabila dilakukan penambahan kapasitas pompa. Hal yang akan dibandingkan adalah konsumsi solar serta durasi pemompaan. Untuk rancangan sump dibuat dengan bentuk limas persegi panjang terpancung dengan kapasitas sebesar 16.800 m3 dan posisinya terletak di bagian utara pit karena diproyeksikan kemiringan dasar tambang diarahkan ke utara. Sedangkan air yang masuk kedalam sump adalah sejumlah volume air limpasan pada pertengahan bulan juli, bulan Agustus dan bulan September yaitu sebesar 13.831,31 m3, sehingga diestimasikan elevasi pompa berada pada ketinggian -1 mdpl. Untuk rancangan jalur pipa dibuat berdasarkan elevasi inlet dan outlet pompa yang direncanakan sesuai dengan rancangan final pit. Pada setiap pompa dilakukan simulasi debit terhadap head sehingga didapatkan titik perpotongan yang menunjukkan RPM dan efisiensi kerja pompa. Dari ketiga pompa yang sudah dibandingkan, akhirnya dipilih pompa Allight HL200M karena lebih efisien dalam hal konsumsi solar walaupun untuk kegiatan pengeringan kurang efisien. Volume sump pada akhir kegiatan penambangan adalah volume sump existing ditambah dengan volume limpasan pada bulan Juli sehingga volume pemompaan didapatkan sebesar 20.590,87 m3. Durasi pompa bekerja untuk menjaga elevasi air selama kegiatan operasi produksi dari oktober 2019 hingga Juni 2021 adalah selama 605 jam, sedangkan durasi pompa bekerja untuk mengeringkan sump sebagai persiapan reklamasi adalah selama 41,3 jam. Total biaya solar yang diperlukan dari awal kegiatan pemompaan hingga kegiatan dewatering sump adalah sebesar IDR 372.445.123,69.
C Currently there are no pumping activity at pit D so it is planned to use an existing pump in another pit namely Allight HL200M. Then a pumping simulation is carried out based on runoff plan and then a comparison is performed on pumps with larger capacities, namely Allight HL250M and Godwin HL250M. This is done to compare whether it is more efficient to use a larger pump capacity. Fuel consumption and pumping duration are used as comparison parameter. The design of sump is made in the form of a rectangular pyramid with a capacity of 16.800 m3 and located in the northern part of the pit because it is projected that the bottom of the mine is directed north. The water in the sump came acuumulated from runoff water in the middle of July, August and September which is 13.831,31 m3, so that the elevation of the pump is estimated at an altitude of -1 masl. The pipeline design is based on the planned pump inlet and outlet elevation in accordance with the final pit design. At each pump a discharge simulation is performed and each total head is known so that an intersection point is obtained where it shows the RPM and pump efficiency. Of the three pumps that have been compared, finally the Allight HL200M pump was chosen because it is more efficient in terms of fuel consumption even though the dewatering activity is less efficient. The volume of sump at the end of mining activities is the volume of the existing sump plus the runoff volume in July so that the pumping volume is 20.590,87 m3. The duration of the pump working to maintain water elevation during production operations from October 2019 to June 2021 is 605 hours, while the duration of the pump working to dewater the sump in preparation for reclamation is 41,3 hours. The total cost of fuel from the beginning of pumping activity to the sump dewatering activity is IDR 372.445.123,69.